Tuesday, December 20, 2016

Catatan Liburan

Candi Surowono Pare

Liburan habis kuliah paling ditunggu oleh semua orang khususnya mahasiswa seperti saya. Maklum namanya mahasiswa ingin cepet libur karena udah kenyang dengan tugas-tugas kuliah. Liburan kali ini cukup spesial dan bermanfaat bagi saya.

Awal liburan, saya ke STKIP PGRI Sumenep dengan teman-teman dan Gubernur HIMABA untuk silaturrahmi antar HMJ. Prodi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia se-Madura. Cukup menyenangkan bisa nambah temen apalagi sekelas Gubernur yang kategori orang nomor dua di kampusnya ditambah lagi bincang-bincang tuker pengalaman dan diskusi dengan hidangan segelas kopi. Sungguh luar biasa!

Setelah lebaran atau pada 23 Juli 2016, saya pergi ke kampoeng Inggris yang dikenal dengan English village yang terletak di Pare Kab. Kediri. Perjalanan ke Pare sungguh menyebalkan! Bayangkan, saya lewat jalur Blega karena ingin cepet sampai ke sana melalui bus AKAS tapi, saya terjebak kemacetan di Tanah Merah. Apalagi saya harus berdiri dari Blega ke terminal Bungurasih karena tempat duduknya udah full.

Dalam bus, saya kenalan dengan orang Padang namanya Erik. Saya basa basi sedikit, tahunya juga mau ke Pare. Dalam hati saya “Terima kasih Tuhan! Saya punya temen yang mau ke sana” senengnya minta ampun sih. Kembali lagi ke Erik. Dia mau ke Pare sama adiknya perempuannya. Sayang sekarang lupa namanya. Mereka mampir ke rumah tantenya yang ada di Madura sebelum ke Pare. Jadinya kami bertiga yang ke Pare.

Sampai ke terminal Bungurasih, kami bertiga makan siang dilanjutkan dengan minum kopi agar tetep sehat dalam perjalanan lalu nunggu bus ke arah Pare. Oh my god busnya kok lama banget, masak di terminal sebesar ini nunggunya sampai berjam-jam. Akhirnya ada juga bus yang masih kosong. Saya, Erik dan adiknya duduk dalam satu kursi sambil makan camelan yang udah dipersiapkan sebelum naik bus di bungurasih.

Meskipun saya gak beli, juga ikut makan. Asek saya juga dibelikan! Ketika sampai ke Mojokerto, kedua temanku tewas alias tidur ngorok. Ini tandanya orang anti kopi. Andai saja saat di Bungurasih mereka juga minum kopi, pastinya tetep sehat seperti saya hehehehe.

Sesampai di Pare, saya antar mereka ke ACCESS, salah satu kursusan terkenal bagus dalam pronounciation. Setelah saya antarkan mereka, saya mampir ke mushalla di jalan Anyelir sekedar buang air kecil, jangan dikira mau sholat ya hehehe. Habis itu saya mencari  camp (Asrama) yang paling murah. Saya mampir ke RnB. Setelah bertanya panjang lebar, bushettt saya disuruh ngambil paket (Camp, Speaking class, Grammar class, Pronounciation class, dan Vocabulary class). Jelas saya tolak karena harganya Rp. 800.000-. 

Saya terus mencari camp. Hampir semua camp harus paket. Tapi saya tidak putus asa untuk mencarinya meskipun sedang hujan. Berkat usaha dan semangat, baju saya juga basah oleh hujan, akhirnya saya menemukan camp free paket tapi harus mengambil dua program, yaitu di SEVENTEEN English Learning. Dengan harga Rp. 390.000-.

Setelah beres-beres di kamar, saya kenalan dengan teman-teman sekamar. 1-Hartono yang dipanggil Tono asal Makassar. Kuliah di Universitas Sultan Hasanuddin di Fakultas Teknik. 2- Muhit asal Mudung Bangkalan, hanya lulus SMA, dan semua keluarga Seventeen berisi 15 orang laki-laki dari berbagai provinsi se Indonesia. Yang cewek, camp-nya dipisah.

Hari pertama di English village, saya menyewa sepeda ontel untuk satu bulan kedepan dengan harga Rp. 75.000 kemudian dilanjutkan mencari kelas grammar. kubawa sepedaku dengan perasaan senang sambil lirik-lirik cewek ketika berpas-papasan hingga akhirnya sampai di PEACE. 

Saya ambil brosur. Saya tanya lebih jelas ke officenya. Karena saya merasa puas dengan penjelasannya, saya langsung daftar di kelas grammar 2. Saya gak nyangka bisa ngambil kelas grammar di PEACE karena sebelum ke Pare saya berniat ngambil di KERESNA untuk kelas grammar. Jadi kelas saya semuanya ada tiga, yaitu Speak Up Class, Pronounciation Class, dan Grammar Class.

Hari pertama dan jam pertama dimulai dari kelas Grammar 2. Saya duduk paling belakang dengan diapit dua cewek super cantik, Pikiran saya melayang ketika melihat ke samping. Dalam hati, saya mimpi apa kok bisa duduk dengan cewek secantik ini. Awal pertemuan seperti biasa dengan perkenalan. 

Pertama teacher saya mengenalkan dirinya, beliau Mr. Ahmadi from Porong Sidoarjo. Kemudian para siswa maju satu persatu untuk mengenalkan diri masing-masing. Mr. Ahmadi sedikit berbeda dari teachers Pare, beliau tidak begitu gila, kurang fun hingga akhirnya di kelas sedikit bosen apalagi ditambah pelajarannya yang full sama rumus. Biasanya teachers Pare itu fun, menyenangkan saat di kelas meskipun di kelas grammar.

Selanjutnya di kelas Speak Up. Ini kelas yang saya suka, kelasnya fun, teachernya gila alias sinting, beliau adalah Mr. Damar from Jombang. Di kelas ini ada siswi dari Negara Timur Leste. Namanya Ms. Sonia. Orangnya biasa saja, masih tinggian saya kok. Jelas saya gak punya selera sama Sonia. Ini kelasnya gila banget! Students nya gila-gila ditambah lagi teacher yang super gila. Gak mental, mati dikelas. Selanjutnya di kelas Pronounciation. Nama teachernya Mr. James. Orang ini sebetulnya gak lucu cuman dia yang buat-buat sendiri.

Kalau malam, saya ikut kelas Basic Grammar. Sebetulnya kelas ini adalah study club program Camp hanya saja Mr. Damar menggantinya dengan kelas Grammar. Yang masuk ke kelas ini tidak sembarang orang. Intinya bukan pemula. Yang gabung di kelas ini bukan hanya dari Seventeen saja melainkan dari camp-camp yang lain.

Sehari ada tiga kelas cukup merelahkan. Schoolnya biasa saja sih tapi homeworks nya yang merelahkan. Bayangkan! Homeworks kelas grammar dan ditambah persiapan presentasi setiap hari di kelas Speak Up. Presentation nya sih gak rumit cuman yang mau ngarang itu yang membuat kepala tired/capek apalagi setelah solat magrib harus speak Up di pinggir jalan selama sepuluh menit. Waktu speak up seneng karena banyak pokemon go (cewek) lewat. Kalo pokemon go lewat, yang jelas saya gak diem jadi patung, pastinya saya menyapanya apalagi yang cantik. Pokemon Go lewat.

Selama di sana saya happy banget bisa rekreasi ke Surowono, ke Gumul dan funbike setiap sore, apalagi di Camp free wifi. Pastinya streaming every time. Saya sering bertengkar dan saling bully sana Makwaru (Sangat cantik tapi, manjanya minta ampun deh) from Sulawesi ketika Speak Up dan presentation. Bertengkar untuk lebih maju diperbolehkan. Kalo untuk bermusuhan dilarang keras! 

Mr. Damar, meskipun orangnya gila, dia pecinta karya sastra, juga penulis dan penyair. Ketika berdiskusi dengan beliau, saya dapat ilmu banyak. Pemikiran beliu sungguh luar biasa.
Pernah ke taman Gili Suci. Nyampek sana ada cewek cantik nyemperin saya. Dia berasal dr Jakarta dan juga ngambil kelas di Pare, kuliah di UNJ. Setelah ngobrol lama dia minta nilai ttg Englishnya. 

Sebetulnya tdk begitu baik Englishnya hanya saja dia sangat cantik, maka aku kasih nilai excellent. Stlh dy tahu kalau saya ngasih nilai excellent, dia memuji saya "You are handsome, I like you." ini baru pertama kali ada cewek yang baru kenal bilang aku tampan apalagi saya di..., bushett ni cewek jujur banget sama saya. Astaghfirullah!!!

14 Agustus saya kembali ke Madura. Sampai Jombang, saya mampir ke makam pendiri NU dan makam Presiden RI IV. Alhamdulillah wa syukrulillah liburanku kali ini sungguh bermanfaat dengan mengembangkan Bahasa Inggris yang sempat hilang. Suatu yang hilang akan kembali, apabila ada niat yang kuat.

20:30
2016 September 2016

bm

ridlwan.com adalah personal blog suka-suka. Blog ini disajikan dengan berbagai konten menarik dan terupdate.

avatar
Admin MOH RIDLWAN Online
Welcome to MOH RIDLWAN theme
Chat with WhatsApp