Monday, December 23, 2019

5 Kaidah Sahih Larangan Mengucapkan "Selamat Natal"



Setiap menjelang 25 Desember selalu muncul perdebatan sengit mengenai haram tidaknya mengucapan selamat Natal. Hal ini seperti musim. Jika ada yang sepakat menambah musim di Indonesia, saya akan usulkan nama-nama musim sebagai berikut: musim panas, musim hujan, dan musim ributin soal Natal.

Sebenarnya jika dilihat dari segi pengucapannya, biasa-biasa saja dan semua orang pasti bisa. Misal, "Selamat Natal, Bro!" Sambil senyum dikit agar terlihat bahagia. Atau ngucapinnya pada cewek yang disukainya "Selamat Natal, Ya! Habis ini saya akan traktir kamu"

Namun ketika saya lihat di media sosial, ributin ucapan selamat Natal seperti orang kena musibah tujuh turunan. Yang ngucapin dibully habis-habisan bahkan dikafir-kafirkan. Mungkin sakitnya orang yang dibully tersebut lebih sakit dari diputusin pacar.

Di media sosial utamanya, dalil-dalil berselewaran. Sialnya orang-orang pada jadi Dai dadakan lalu mengeluarkan fatwa yang secara sanad keilmuannya hanya dari yutub dan gugel. Wow keren kan jadi mujtahid versi gugel.

Saya sih yes. Namun saya mempunyai pandangan dan ini masuk dalam kategori 5 kaidah sangat sahih dalam larangan pengucapan Selamat Natal sepanjang masa.

Pertama, saat hari raya Idul Fitri. jangan mengucapkan selamat Natal pas hari raya Idul Fitri. Sebab selain waktunya kurang pas, juga tidak menyenanagkan dan kamu akan dianggap beraliran sesat. Misal setelah khatib baca khotbah lalu kamu salaman sambil bilang, "Selamat Natal, Yai". Ini jangan sampai terjadi

Kedua, harus tepat sasaran. Jangan sampai ngucapin selamat Natal sesama muslimnya. Kalau ini sampai terjadi nanti akan terjadi percekcokan karena orang muslim tidak mempunyai hari natal. Perlu diingat ialah ngucapin selamat Natal harus terhadap orang Nasrani bukan untuk orang Islam.

Ketiga, harus tepat waktunya. Jangan sampai mengucapkan selamat Natal di luar waktunya. Misal Natalan 25 Desember dan kamu bilang pas 25 September. Ingat! Setiap perayaan dalam agama ada waktu dan tanggalnya tersendiri. Selain itu untuk menghindar agar kamu tidak dianggap tidak ada kalender di rumah.

Keempat, jangan memnggunakan sepiker Masjid. Saking dari semangat mau ngucapin selamat Natal kemudian pergi ke masjid dan nyalakan sepiker. Ini jangan sampai terjadi karena akan berakibat fatal. Lagian ini pemberian ucapan selamat bukan pengumuman kematian.

Kelima, tidak boleh sombong. Karena merasa sudah ngucapin selamat Natal ke temannya lalu siaran bahwa dirinya telah mengucapkan dan agar orang lain menganggap dirinya mencintai toleransi. Ini jangan sampai terjadi karena sifat sombong adalah sifatnya setan.

Itulah 5 kaidah paling sahih larangan mengucapkan selamat Natal. Selain itu hindari perdebatan masalah agama, karena agama-agama sudah dianggap sempurna oleh penganutnya tanpa harus diberdebatkan oleh kelompok lain.

bm

ridlwan.com adalah personal blog suka-suka. Blog ini disajikan dengan berbagai konten menarik dan terupdate.

avatar
Admin MOH RIDLWAN Online
Welcome to MOH RIDLWAN theme
Chat with WhatsApp