Tuesday, April 28, 2020

Devira


Kopi Joglo, Jogja

Tak pernah aku merasakan kegugupan pertama kali tatap muka dan saat itu ada keinginan kuat untuk lebih dekat. Namun, untuk terlalu masuk atau sok akrab denganmu, aku merasa canggung—bahkan untuk bertukar nomor handphone pun sungguh tak berani. Betapa girangnya saat itu, aku mendapatkan nomor handphone-mu di detik akhir sebelum kembali ke Solo membuat aku senyum-senyum sendiri. Nomor handphone-mu sudah aku ikhtiarkan untuk mendekatkan diri kepadamu, Devira.

Beberapa hari kemudian aku sungguh senang sekali saat kamu mencoba memberikan komentar atas story di whatsapp. Itu adalah awal aku berani melihat dirimu melalui setiap obrolan yang bahkan saat itu kadang agak sedikit intim. Aku menikmatinya apalagi kedekatanku semakin akrab.

Ceritanya, awal kali bertatap muka adalah 1 Februari 2020 di Jogja. Saat itu, selepas hujan bersama senja, aku mengulurkan tanganku sebagai silaturahim kepadamu—Devira namanya. Dan kita duduk di Kopi Joglo—juga ada Imam yang menjadi perantara kita. Itu ceritanya.

Sesederhana itu aku mengenalmu, senikmat itu aku merasakan, dan sedekat ini aku mengatakan suka kamu, Devira.

Betapa sering kamu mempertanyakan perasaanku bahkan rinduku untukmu. Aku maklumi setiap pertanyaan yang keluar darimu. Sebab, setiap ucapan dibutuhkan kepastian—dibutuhkan keikhlasan—agar kamu tidak salah berharap.

Jangan khawatir! Kamu tidak salah berharap. Aku mengikatnya di setiap doa.
Sebelum bulan Puasa ini, aku bulatkan menemuimu. Berencana menemuimu di Solo atau di Sragen sekalipun. Acara pertemuan boleh ditunda. Tapi doa untuk kita harus tetap jalan.

Sekarang masih bulan Puasa. 25 April 2020 kemarin, aku menyatakan ingin menikahimu dan ingin silaturahim ke keluargamu selepas pandemi korona. Semoga pandemi ini, cepat berlalu di tanah Nusantra.

Aku mencintaimu, Devira

bm

ridlwan.com adalah personal blog suka-suka. Blog ini disajikan dengan berbagai konten menarik dan terupdate.

avatar
Admin MOH RIDLWAN Online
Welcome to MOH RIDLWAN theme
Chat with WhatsApp