Wednesday, August 11, 2021

Islam Sektarian dan Islamofobia

Saat ini, konsep Islam antara rahmatal lil alamin dengan ekstremisme terlihat kabur. Islam yang harusnya menjadi pelindung untuk semua umat manusia kadang menjadi petaka sesama islamnya terutama terhadap umat agama lain.

Disadari atau tidak, pengeboman di rumah ibadah agama lain terjadi hampir di setiap tahun, ajakan perang dengan dalih jihad fii sabilillah sering dijumpai dalam pengajian-pengajian dan masjid-majid, serta pertikaian antar sesama islamnya sering diperntontonkan hanya karena perbedaan pendapat.

Atas dasar di atas, wajar agama Islam terlihat momok yang menakutkan. Islamofobia pun semakin meluas meskipun di negara yang mayoritas warganya beragama Islam. Hal ini terjadi karena polarisasi yang masih menjungjung tinggi sektarian masing-masing kelompoknya, metode yang digunakan cenderung tidak relavan dengan konteks saat ini.

Untuk itu, pola-pola lama perlu disesuaikan dengan pola yang lebih kontektual saat ini. Jika tidak, selamanya Islamofobia akan sulit diredam. Islam akan selalu dikenal sebagai agama yang menakutkan. Keselamatan negara juga dipertaruhkan. 

Pertama, kita harus mengubah tujuan dakwah kita.

Dakwah Islam saat ini justru mengedepankan kepentingan sektarian. Di Iran, ada namanya Syiah. Di Timur Tengah, ada kelompok Wahabi atau Salafi. Asia Tengah bermazhab Hambali. Di India dan Pakistan bermazhab Hanafi. Di Asia Tenggara bermazhab Syafii. Hal ini menunjukkan kadang Islam dan kelompok-kelompok sektarian sering mengedepankan ego.

Di Indonesia sendiri, sektarian ditunjukkan oleh kelompok masing-masing organisasi, seperti Front Pembela Islam (FPI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Wahabi Salafi, dan lain sebagainya.

Kelompok ini kadang terlihat bermasalah dengan kelompok satunya yang notabene sesama Islam. Kadang mengkafirkan golangan satunya, dan yang satunya balik menyerang dan lebih mengkafirkan. Intinya yang benar adalah golongannya sendiri.

Kita harus sadari, semua Nabi diutus kepada kaumnya untuk mengajari tentang satu Tuhan dan untuk menyembah Allah semata bukan saling menyalahkan sesama kelompoknya. Dengan kata lain “awaluddin makrifatullah” artinya hal pertama dalam agama adalah mengenal Tuhan.

Oleh karena itu kita harus mengubah dakwah kita menjadi dakwah makrifatullah.

Kedua, kita harus memberi kesan kepada kaum radikal, teroris, jihadis, dan fundamentalis bahwa pendekatan yang menggunakan kekerasan adalah pendekatan lama yang sama sekali tidak cocok untuk saat ini. Pendekatan saat ini adalah dengan cara pengetahuan atau pendidikan.

Ketiga, para pendatang atau yang bary masuk Islam harus harus berintegrasi dengan orang-orang di sekitar. Jangan mudah menyalahkan orang lain atau mengkafirkan orang lain. Jika tidak, kelompok ini akan dapat menyebabkan masalah besar bagi negara  seperti kejahatan, pengangguran, kesehatan dan lain-lain.

Menjamin kebebasan beragama dan tidak mengdihalanginya.

Contohkan organisasi-organiasi pada mereka seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah yang hidup rukun antar sesama agama, dakwah yang santui, serta menjunjung tinggi asas pancasila.

Keempat, sebagai pendakwa harus berhenti menghukumi keimanan seseorang. Biarlah Alloh yang menjadi penghukum terakhir, bukan kita agar tidak ada bias dan prasangka yang melekat dalam diri sendiri.

Kelima, tekankan bahwa kehidupan di dunia ini adalah permainan atau sinetron Ilahi seperti yang dijelaskan dalam Al-Quran, bahwa  di dunia ini hanya singgah sebentar.

Tentu saja tidak mengingkarinya karena ada dua ketentuan dalam Al-Qur'an yang menyatakan bahwa kehidupan di dunia ini adalah permanian dan pada akhirnya, kita semua, tidak terkecuali, akan mati dan mendapat balasan antara surga dan neraka.

Sederhananya, ini semua adalah permainan peran yang menenangkan dengan rasa keadilan.  Dengan cara ini, kita dapat menemukan kesalahan pribadi sebagai aktor atas perannya dan dengan mudah bertaubat. Sebaliknya akan diganjar dengan apa yang telah diperbuat sesuai ketentuan Alloh buka ketentuan sesama manusianya.

bm

ridlwan.com adalah personal blog suka-suka. Blog ini disajikan dengan berbagai konten menarik dan terupdate.

avatar
Admin MOH RIDLWAN Online
Welcome to MOH RIDLWAN theme
Chat with WhatsApp