Friday, August 13, 2021

Ketika Sedang Chatting Mending Pakai "wkwkwk" Dibanding "hahaha"


Canva Illustration

Ketika sedang chatting di media sosial, kita sering menjumpai balasan chat dengan "wkwkwk" dan bahkan kita sendiri sering melakukannya. Dalam khasanah kamus Indonesia pun tidak ada tertawa dengan fonem "wkwkwk". Pastinya kita menjumpai "hehehe, hahaha, hihihi."

Saya tidak tahu siapa pencetus kata itu. Tapi saya sangat berterimakasih karena membuat dunia chat kita lebi santai dan kadang berpura-pura seperti tidak terjadi apa-apa. Kata "wkwkwk" bukan sebagai intepretasi dari "hahahaha" tapi untuk mencairkan suasana. 

Dalam dunia chatting, kita sering tertawa sarkastik namun tetap sensitif seperti “ka-ka-ka-kak-kak-kak” seolah-olah kita sedang mencoba mempraktekkan kata “ngakak”.  Ungkapan "ngakak" itu sendiri mungkin digunakan untuk menggambarkan refleks muntah yang mungkin terjadi ketika orang tertawa terbahak-bahak, sehingga terdengar seperti tawa mereka diinterupsi oleh 'kkkkkk-k' pendek di antara ha. 

Seperti kebiasaan kita, terutama orang Jawa suka menambahkan lebih banyak 'u' di awal suku kata pertama kata sifat untuk lebih menekankan ekspresinya.  Kata-kata seperti “goblok” (bodoh) bisa menjadi “guoblok” (idiot), “enak” (enak/nyaman) menjadi “uenak” (sangat enak/sangat nyaman).  Jadi untuk mengekspresikan tawa yang lebih besar, kami menggunakan "huahuahahaha" dan kemudian suku kata homofon 'ua' dengan 'wa' digunakan secara bergantian, seperti bahasa Inggris "you" dan 'u'. 

Maju cepat, kita mulai mengetik "wakakakakakak" atau kadang-kadang dengan tempo lambat yang agak sarkastik: "wak-ka-kaw-kaw-kaw-kaw-kaw", singkatnya "wkwkwkwkwkwk".  Atau bahkan "kkkkkk" yang lebih malas karena kita mengeja alfabet 'k' sebagai 'ka'.  

Saya membayangkannya sebagai tawa yang tenang, sedikit tawa, dengan satu tangan menutupi mulut, sementara seluruh tubuh kita dalam gerakan menyentak, mencoba menahan tawa di dalam.  Ini menghasilkan ekspresi tawa yang semi-sopan sinis, seperti karakter kartun Muttley of Wacky Races. 

“hehehe” menyiratkan ekspresi tertawa yang tenang dan terkendali, atau penerimaan yang sedikit sopan terhadap pengakuan.  "Kamu telah melakukannya dengan baik!"  “hehehe, terima kasih!”  Orang mungkin menganggapnya merendahkan. 

“hahaha” terdengar terlalu formal dalam teks, dan di sebagian besar interaksi remaja, formalitas melambangkan jarak, ketidaktahuan, dan ritual yang rumit.  Kita cenderung menghindari istilah formal dalam lingkungan yang santai seperti dunia sosmed. 

Kami mengenali "huehuehue" "hihihi" "jajajaja" sebagai bentuk tawa di sini.  Tapi secara pribadi saya lebih suka mengungkapkan reaksi saya terhadap situasi lucu dengan imoticon lucu. Kadang juga "wkwkwkkwwk" 

Jadi, penggunaan "wkwkwkwk" adalah untuk bersantai agar tidak terkesan formal dan sarkas. Chat kita akan lebih cair dan tidak kaku, juga untuk menghindari emosi yang lawan yang belebihan. 

Ketika chatting kita harus santai karena ruang media sosial sifatnya adalah hiburan bukan di forum formal. Maka kita sering menjumpai dalam grup whatsapp hanya untuk huahua dan leha-leha.

bm

ridlwan.com adalah personal blog suka-suka. Blog ini disajikan dengan berbagai konten menarik dan terupdate.

avatar
Admin MOH RIDLWAN Online
Welcome to MOH RIDLWAN theme
Chat with WhatsApp