Wednesday, February 2, 2022

Sinopsis Cerpen Horison Tahun 1967

CERPEN - IA DATANG MALAM HARI
Ras Siregar (Horison 01, 1967)

Cerpen ini berlatar pada tahun 1944 atau masa kolonial Jepang. Saat itu Aminah, dalam memasuki pernikahan ke tiga bulan, ditinggal suaminya untuk ikut latihan berbaris di kecamatan yang diadakan oleh Jepang. Beberapa hari ditinggal suaminya, Amina merasa kesepian dan sangat merindukan suaminya.

Pada suatu malam, komandan Jepang, Agimura melihat Amina berada di beranda rumahnya. Kemmudian Agimura mohon izin untuk memasuki rumah Amina. Obrolan pun terjadi dengan ramah sehingga membuat Amina melupakan kesepiannya. Di akhir obrolan tersebut Agimura berjanji akan datang lagi ke rumah Amina di malam berikutnya.

Janji Agimura untuk mengunjungi Amina benar terjadi di malam berikutnya, bahkan Agimura mengunjunginya setiap malam. Amina ditinggal suamnya hampir dua bulan, Ia pun mengobati kesepiannya dengan bercinta setiap Agimura datang ke rumahnya.

Hubungan Amina dengan Agimura terdengar dan menjadi gunjingan tetangga, akhirnya sampai pada Jono teman Hidayat, suaminya Amina. Jono menjadi geram atas kejadian tersebut. Jono memutuskan pergi ke rumah Amina untuk memastikan kebenarannya. Jono mengintipnya. Jono melihat Amina bercinta dengan komandan Agimura. Ternyata omongan orang-orang benar dan Jono semakin geram.

Akhirnya Jono kembali lagi ke rumah Amina di malam berikutnya dengan membawa sajam. Jono sembunyi di sema-semak sambil menunggu kedatangan Agimura. Jono bermaksud menghabisi komandan yang telah menggagahi istri temannya.

Dalam pikiran Jono, terbayang Hidayat yang rela meninggalkan istrinya untuk bekerja ke tentara Jepang. Nyatanya, komandan Jepang mengambil kesempatang menggagahi Aminah di belakang tanpa merasa bersalah sedikit pun.

Ketika melihat lelaki datang dengan berpakaian serdadu Jepang, Jono langsung mebunuhnya dari belakang dan setelah itu langsung lari ke hutan. Betapa terkejutnya Amina ketika melihat mayat di depan rumahnya. Para warga serta serdadu-serdadu Jepang berdatangan lalu menuduh Amina yang membunuhhnya.

Amina lebih terkejut lagi setelah mengetahui bahwa mayat tersebut adalah Hidayat yang tak lain suaminya sendiri. Amina langsung ditangkap oleh Serdadu Jepang dan dibawa ke kecamatan. Sesampai di kecamatan, Amina dijadikan gundik oleh Agimura dan dibawa ke kota.

Amina merasa senang hidup bersama Agimura dibandingkan Hidayat. Sebab, Agimura lebih perhatian dan selalu ada saat-saat dirinya membutuhkan. Selain itu, kehidupan Aminah lebih terjamin dan sejahtera.



CERPEN - BANGKAI SEEKOR NYAMUK
B Jazz (Horison 02. 1967)

Cerpen ini berkisah seorang ayah sedang menulis di malam hari. Si Ayah mengawali tulisan tersebut dengan semboyan ‘jangan membunuh binatang’. Ia berpikir dalam tulisan ini akan menjadi pelopor perdamaian dalam kehidupan binatang, binatang harus hidup bebas tanpa ada rasa takut terhadap manusia.

Tiba-tiba kakinya digigit nyamuk dan tanpa disadari dirinya telah memukulnya hingga nyamuk mati. Si Ayah berpikir bahwa dirinya telah membunuh binatang. Di akhir kebingunnya, ia tidak menyalahkan dirinya yang telah membunuh binatang sebab dirinya melindungi dan bukan kesalan dirinya.


Si aya masih penasaran apakah telah membunuh nyamuk atau tidak. Lalu si ayak mengangkat tangannya dan melihat betul bangkai nyamuk yang menempel di telapak tangannya. Ia perhatikan bangkai tersebut dan menyalahkan nyamuk karena telah menggigitnya.

Kemudian bangkai nyamuk bicara sambil menyalahkan si ayah yang telah membunuhnya. Dalam pembicaraan tersebut mengakatakan bahwa dirinya hidup di dunia hanya sebentar dan ia makan darah karena makanannya adalah darah, tidak betul bahwa dirinya membawa malaria untuk manusia. Karena tidak semua nyamuk membawa malaria.

“Jika nyamuk membawa penyakit malaria, maka semua orang akan sakit terkena malaria. Semua orang dalam hidupnya pasti terkena gigitan nyamuk. Tapi nyatanya, hanya sebagian kecil yang sakit karena malaria dan itu tidak dipastikan apakah memang karena digigit nyamuk atau karena sebab lain,” kata si Nyamuk.

“Manusia hidup dalam kesombongan dan menggunakan kekutannya untuk menindas yang lemah. Manusia selalu mencari pembenaran atas apa yang telah dilakukan meskipun manusialah yang melakukan kesalahan. Manusia sombong dan selalu berlindung di balik semboyan yang ditulisnya dan tidak pernah betul-betul menulis untuk perdamaian. Ingat! Nyamuk juga binatang.”

Akhirnya si Ayah tersebut merasa malu apa yang barusan ditulisnya. Ia mengambil kertas yang ia tulis kemudian disobeknya dan dibuang ke tong sampah. Si ayah telah gagal dengan misi perdamaian untuk binatang.

bm

ridlwan.com adalah personal blog suka-suka. Blog ini disajikan dengan berbagai konten menarik dan terupdate.

avatar
Admin MOH RIDLWAN Online
Welcome to MOH RIDLWAN theme
Chat with WhatsApp