TCS, perusahaan layanan TI terbesar di negara itu, pada hari Kamis mengumumkan kemitraan dengan raksasa ekuitas swasta TPG untuk bisnis pusat datanya yang sedang berkembang, di mana kedua mitra tersebut berencana untuk berinvestasi Rs 18,000 crore.

Ilustrasi: Dado Ruvic/Reuters

TPG akan menginvestasikan $1 miliar atau sekitar Rs 8.870 crore dalam bisnis pusat data AI yang disebut ‘Hypervault’ dan memegang antara 27,5 hingga 49 persen saham dalam usaha tersebut.

“Menjadikan TPG sebagai mitra investasi strategis akan membantu TCS memberikan imbal hasil yang lebih besar bagi pemegang sahamnya, mengurangi belanja modal, dan menciptakan nilai jangka panjang untuk platform pusat datanya,” katanya dalam sebuah pernyataan.

TCS telah mengumumkan keterlibatannya dalam industri pusat data bulan lalu dan berencana untuk berinvestasi hingga $6,5 miliar untuk menciptakan kapasitas lebih dari 1 GW.

“Saya senang TPG bergabung dengan kami dalam perjalanan kami membangun pusat data AI berskala GW yang besar di India, membantu kami memenuhi permintaan AI yang berkembang pesat.

“Ini akan semakin memperkuat kemitraan kami dengan perusahaan hyperscaler dan AI,” kata Ketua Tata Sons N Chandrasekaran.

Dia menambahkan bahwa dengan kemampuan ini, TCS memiliki posisi unik untuk memberikan solusi AI yang lengkap bagi pelanggan dan mitranya.

“Pusat data adalah kelas aset yang memiliki banyak segi dan berada di titik persimpangan antara infrastruktur energi hijau, teknologi, dan real estat,” kata Jim Coulter, ketua eksekutif TPG dan mitra pengelola TPG Rise Climate.

Investasi TPG di HyperVault dimungkinkan melalui TPG Rise Climate dan Global South Initiative, sebuah strategi ekuitas swasta yang diluncurkan dalam kemitraan dengan ALTERRA, kata pernyataan itu.

Perusahaan ini juga bermitra melalui bisnis real estatnya di Asia, yang menandai tonggak sejarah besar bagi platform ini di India, tambahnya.

Pusat data AI memainkan peran penting dengan menyediakan infrastruktur yang diperlukan bagi para hyperscaler, perusahaan AI, perusahaan swasta, dan sektor publik, untuk menampung perangkat keras komputasi mereka, penyimpanan berkecepatan tinggi, dan jaringan latensi rendah yang diperlukan untuk menjalankan model dan aplikasi AI skala besar secara real-time di seluruh industri, kata pernyataan itu.

Saat ini, total kapasitas di India adalah 1,5 GW, yang diperkirakan akan meningkat menjadi 10 GW pada tahun 2030, dan pasar pusat data telah menarik investasi lebih dari $94 miliar hingga saat ini, kata laporan tersebut.

Tautan sumber