Perwakilan dari Amerika Serikat dan Ukraina bertemu di Jenewa pada hari Minggu untuk membahas proposal perdamaian AS, dengan fokus pada pencapaian resolusi yang adil dan langgeng terhadap konflik yang sedang berlangsung, menurut pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah pertemuan tersebut. Pembicaraan tersebut digambarkan sebagai pembicaraan yang “konstruktif, fokus dan saling menghormati”, yang menggarisbawahi komitmen bersama untuk mencapai perdamaian yang adil dan abadi. Kedua belah pihak sepakat bahwa konsultasi tersebut sangat produktif. Diskusi tersebut menunjukkan kemajuan signifikan dalam menyelaraskan posisi dan mengidentifikasi langkah selanjutnya yang jelas, kata pernyataan itu.

Pernyataan bersama tersebut menekankan bahwa setiap perjanjian di masa depan harus “sepenuhnya mempertahankan kedaulatan Ukraina dan mencapai perdamaian yang berkelanjutan dan adil. Sebagai hasil dari diskusi tersebut, para pihak menyusun kerangka perdamaian yang diperbarui dan disempurnakan.” Delegasi Ukraina menegaskan kembali rasa terima kasihnya atas komitmen kuat Amerika Serikat dan Presiden Donald Trump, dan menyoroti “usaha tak kenal lelah mereka untuk mengakhiri perang dan hilangnya nyawa.”

Baik Ukraina maupun Amerika Serikat sepakat untuk terus mengerjakan proposal bersama secara intensif dalam beberapa hari mendatang dan tetap menjalin kontak erat dengan mitra-mitra Eropa seiring dengan kemajuan proses tersebut. Keputusan akhir dalam kerangka ini akan dibuat oleh presiden Ukraina dan Amerika Serikat. Kedua pihak menegaskan kembali kesediaan mereka untuk terus bekerja sama guna menjamin perdamaian yang menjamin keamanan, stabilitas dan rekonstruksi Ukraina.

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio memproyeksikan optimisme pada hari Minggu setelah menggambarkan pembicaraan sejauh ini “produktif dan bermakna”, CNN melaporkan. Rubio kepada wartawan usai sesi pertama. Rencana perdamaian berisi 28 poin yang diungkapkan oleh Presiden AS Donald Trump terus berkembang seiring upaya para delegasi untuk mencapai kesepakatan yang dapat diterima oleh Ukraina dan Rusia, kata Rubio.

“Ini adalah dokumen yang hidup dan bernafas. Setiap hari, dengan masukan, ia berubah,” ujarnya. “Poin-poin yang masih terbuka bukannya tidak bisa diatasi. Kita hanya memerlukan lebih banyak waktu dibandingkan yang kita miliki saat ini,” ujarnya. Menurut CNN, proposal AS telah menuai kritik bipartisan atas konsesinya kepada Rusia. Rencana tersebut menekan Kyiv untuk menyerahkan wilayahnya, membatasi jumlah tentaranya dan berjanji untuk tidak bergabung dengan NATO dengan imbalan diakhirinya perang, yang merupakan tuntutan lama Kremlin.

Cerita ini berasal dari feed sindikasi dari lembaga pihak ketiga. Tengah hari tidak bertanggung jawab atas keandalan, keandalan, dan data teks. Mid-day Management/mid-day.com mempunyai hak eksklusif untuk mengubah, menghapus, atau menghapus (tanpa pemberitahuan) konten atas kebijakannya sendiri dengan alasan apa pun.

Tautan sumber