Marco Rubio telah mencapai Shehbaz Sharif, meminta Pakistan bekerja dengan India untuk mengurangi ketegangan

Published

on

India meluncurkan Operasi Sindh untuk membalas serangan teroris di Pahlagam di Jammu dan Kashmir, yang menuntut 26 nyawa yang tidak bersalah, sebagian besar wisatawan.

Islamabad:

Setelah India meluncurkan Operasi Syndu untuk pertama kalinya, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mencapai Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif dan menekankan bahwa Amerika Serikat memantau situasi di Asia Selatan. Rubio mengatakan bahwa Amerika Serikat berkomitmen untuk memastikan perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut. Amerika Serikat juga menekankan perlunya bekerja sama untuk mengurangi ketegangan untuk Pakistan dan India.

Perdana Menteri Pakistan Sharif menuduh India melakukan “pelanggaran kedaulatan dan perdamaian regional Pakistan”. Dia mengklaim kembali “kedaulatan kedaulatan dan integritas regional Pakistan dengan biaya berapa pun”, menambahkan bahwa negaranya “memiliki hak untuk bekerja di bawah paragraf 5 piagam PBB”.

Perdana Menteri Pakistan Sharif menuduh India melakukan “pelanggaran kedaulatan dan perdamaian regional Pakistan”. Dia mengklaim kembali “kedaulatan kedaulatan dan integritas regional Pakistan dengan biaya berapa pun”, menambahkan bahwa negaranya “memiliki hak untuk bekerja di bawah paragraf 5 piagam PBB”.

Selain itu, Menteri Pertahanan Rajnath Singh mengatakan kepada sebuah pertemuan partai pada hari Kamis bahwa setidaknya lima teroris tewas dalam serangan India di situs teroris Pakistan dan Kashmir yang ditempati Pakistan dipanggil di bawah “Operasi Sindh”. Mereka mengatakan bahwa Menteri Pertahanan juga memberi tahu para pemimpin bahwa itu akan menjadi operasi yang sedang berlangsung dan India akan kembali ke India jika mereka menyerang Pakistan setelah pemogokan target.

Menteri Urusan Parlemen Kiren Rizizu mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan bahwa sensasi politik yang luas diundang untuk mengembangkan kampanye, dan para pemimpin menunjukkan kedewasaan dan tidak bertengkar.

Para pemimpin juga berbagi keprihatinan mereka tentang perlindungan nasional dan perlindungan semua orang India, terutama di daerah perbatasan, tetapi meningkatkan semua dukungan dan mengatakan bahwa negara itu bersatu dalam perang melawan terorisme ini.

“Seluruh bangsa dikombinasikan dengan pemerintah dan angkatan bersenjata,” kata Rizizu. Dia juga mengatakan bahwa Menteri Pertahanan mengatakan kepada pertemuan itu bahwa “kami tidak hanya untuk pembentukan pemerintah, tetapi tidak melakukan politik untuk membangun bangsa”.

Dia berkata, “Menteri Raksha mengatakan kepada pertemuan itu bahwa itu adalah operasi yang sedang berlangsung dan itulah sebabnya dia tidak dapat membagikan rincian teknis Operasi Sindhur, yang diluncurkan oleh Angkatan Bersenjata India,” katanya.

(Termasuk input dari PTI)



Tautan sumber

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version