Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana untuk mengangkat sanksi di Suriah setelah jatuhnya Assad

Published

on

Presiden AS Donald Trump telah menyatakan optimisme bahwa kepemimpinan baru negara itu “akan berhasil menstabilkan negara dalam perdamaian yang optimis,” Amerika Serikat telah menyarankan untuk mendukung transformasi Suriah.

Riyadh:

Presiden AS Donald Trump pada hari Selasa (7 Mei) mengumumkan niatnya untuk mengangkat sanksi Amerika yang lama di Suriah setelah pemerintah Assad terbaru tahun lalu. Berbicara di Forum Investasi Saudi-AS 2021, Trump mengatakan bahwa langkah itu akan memberi mereka kesempatan untuk kebesaran dan menjadikannya sebagai langkah menuju perdamaian dan kemajuan di negara-negara yang dilanda perang. Presiden AS mengatakan keputusan itu muncul setelah diskusi dengan putra mahkota Saudi Mohammed bin Salman dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

“Suriah, mereka berpartisipasi dalam pelatihan, perang, pembunuhan dalam bertahun -tahun,” ia menambahkan bahwa pemerintahannya telah memulai langkah -langkah untuk memulihkan hubungan diplomatik normal dengan Suriah. Dia menekankan bahwa itu akan mengidentifikasi upaya nasional ini di Amerika Serikat selama lebih dari satu dekade. Sebagai bagian dari proses tersebut, Trump menyebutkan bahwa Sekretaris Sekretaris Negara AS Marco Rubio diperkirakan akan bertemu “akhir pekan ini” di Turki, “bernyanyi di antara dua negara lagi, CNN mengatakan bahwa pemerintahan Biden memiliki internasional yang sudah lama dibayar.

Trump berkata, “Pembatasannya brutal dan timpang dan berfungsi sebagai pekerjaan penting- belum benar-benar pekerjaan yang penting- pada waktu itu,” kata Trump. “Tapi sekarang saatnya untuk menyinari mereka sekarang. Jadi aku berkata, ‘Semoga berhasil, Suriah.’ Tunjukkan sesuatu yang sangat istimewa. “

Trump menyatakan optimisme bahwa kepemimpinan baru negara itu “akan berhasil menstabilkan negara dalam menjaga perdamaian yang optimis,” Amerika Serikat menyarankan untuk mendukung konversi Suriah. Menurut Analisis Angkatan Laut untuk Pusat AS, Presiden Suriah yang baru Ahmed al-Shara, yang pernah menjadi pendiri kelompok militan Javat al-Nusra, memutuskan hubungan dengan al-Qaeda pada 2016.

Trump mungkin menyambut al-Sharara di Riyadh

Seorang pejabat Gedung Putih mengkonfirmasi bahwa Trump diharapkan untuk memberi tahu al-Shara di Riyadh pada hari Rabu (7 Mei), menunjukkan lebih banyak kesibukan antara Washington dan Damaskus. Presiden AS Donald Trump memulai kunjungan Timur Tengah pada 7 Mei, termasuk Arab Saudi, Qatar dan Uni Emirat Arab.



Tautan sumber

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version