Monday, February 17, 2020

Pengembangan Kurikulum Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi Pada Siswa SMA Kelas XI

pixabay.com
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan hal penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, juga sebagai wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Menurut Mulyasa (2014: 68), Kurikulum 2013 berbasis kompetensi dapat dimaknai sebagai suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi), tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu.
Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi, antara lain ingin mengubah pola pendidikan dari orientasi terhadap hasil dan materi ke pendidikan sebagai proses, melalui pendekatan tematik integratif dengan contextual teaching and learning (CTL). Kemendikbud (2013) menyebutkan bahwa kurikulum 2013 ini menggunakan pendekatan scientific, yaitu guru bertindak sebagai fasilitator atau narasumber, mengarahkan kegiatan-kegiatan belajar, memberikan umpan balik, dan membantu memberikan penjelasan. Permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah telah mengisyaratkan tentang pentingnya pembelajaran dengan pendekatan scientific atau disebut juga dengan metode 5 M yaitu “Mengamati”, “Menanya”, “Menalar”, “Mencoba”, “Mengomunikasikan”.
Penilaian dalam kurikulum 2013 mengacu pada Permendikbud nomor 104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik. Kurikulum 2013 mengisyaratkan penggunaan penilaian autentik (authentic assesment). Dalam penilaian autentik peserta didik diminta untuk menerapkan konsep atau teori pada dunia nyata. Autentik berarti keadaan yang sebenarnya, yaitu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik. Hal tersebut senada dengan pendapat Palm (2008: 9) yang menyatakan, “Authentic assessment is often associated with assessment emulating real life task situations, but also possesses meanings such as assessment aligned with curriculum and assessment that effectively supports learning.” Penilaian autentik sering dikaitkan dengan penilaian meniru situasi tugas kehidupan nyata, tetapi juga memiliki makna seperti penilaian selaras dengan kurikulum dan penilaian yang efektif mendukung pembelajaran.
Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA mengutamakan pembelajaran berbasis teks. Dalam pembelajaran berbasis teks, pelajaran Bahasa Indonesia diajarkan bukan hanya sebagai pengetahuan bahasa, melainkan sebagai teks yang berfungsi untuk menjadi sumber pemngembangan diri pada konteks sosial-budaya dalam akademis. Keterampilan berbahasa ada empat komponen, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Setiap keterampilan berhubungan erat dengan tiga keterampilan lainnya. Di antara keempat keterampilan tersebut, menulis adalah paling sulit karena dibutuhkan pengetahuan dan kemampuan. Semua keterampilan itu perlu adanya latihan dan rangsangan oleh sekitar agar diperoleh. Menyusun suatu gagasan, pendapat, dan pengalaman dalam bentuk tulisan bukanlah hal mudah karena perlu adanya rangsangan dan latihan. Keterampilam menulis adalah suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.
Menurut Nurudin (2007: 4), menulis adalah kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan tulisan. Dengan keterampilan menulis siswa mampu menuangkan pikiran pada tulisan. Keterampilan menulis yang tidak diimbangi dengan praktek menjadi salah satu faktor kurang terampilnya siswa dalam menulis. Kebanyakan peserta didik kurang menguasai menuangkan gagasan dan pendapat memang bukanlah pekerjaan yang mudah karena dibutuhkan latihan serta rangsangan dari orang-orang sekitar—hal ini adalah guru. Oleh karena itu, menulis membutuhkan pengetahuan dan kebiasaan. Penyebab lain dari terbatasnya siswa dalam kemampuan menulis adalah guru kurang tepat dalam memilih bahan ajar, metode, dan media pembelajaran, sehingga membuat peserta didik merasa kurang tertarik dan kurang minat dalam menulis. Bahan ajar, metode, dan media pembelajaran yang dipilih sebaiknya juga mempertimbangkan masalah kebutuhan, minat, dan perhatian siswa serta lingkungan kehidupan mereka.
Melihat fenomena di atas, pembelajaran menulis di sekolah sangat diperlukan. Salah satu keterampilan tersebut adalah keterampilan menulis teks eksplanasi . Teks eksplanasi  adalah teks yang berisi tentang proses mengapa dan bagaimana suatu peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan juga lainnya bisa terjadi. Sebuah peristiwa baik peristiwa alam maupun sosial yang terjadi disekitar kita, selalu memiliki hubungan sebab akibat serta juga proses. Kejadian atau peristiwa yang terjadi disekitar kita pantasnya tidak hanya kita amati serta dirasakan saja, tetapi sekaligus digunakan sebagai pembelajaran. Mengapa kejadian itu bisa terjadi serta juga bagaimana bisa terjadi peristiwa atau kejadian seperti itu.
Melihat sekilas tentang teks ekplanasi—akan beranggapan menulis teks ekplanasi adalah suatu yang mudah. Tapi bagi siswa SMA kelas XI, menulis adalah suatu yang sangat sulit apa pun itu bentuknya. Oleh karenanya, yang perlu dilakukan oleh guru adalah selain dari model pembelajaran, juga strategi agar siswa tertarik menulis. Salah satunya dimulai dari tulisan-tulisan ringan untuk membentuk karekter daya menulis siswa.

PEMBAHASAN
Pembelajaran harus memiliki tujuan yang jelas dalam pelaksanaannya, untuk itu diperlukan suatu aturan agar cita-cita bangsa dapat terwujud sesuai dengan yang  diharapkan. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Maksud dari isi dan bahan pelajaran ialah susunan, bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Perencanaan Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi  Kurikulum 2013
Guru sebagai pelaksana pendidikan diharapkan mampu mempersiapkan segala perangkat pembelajaran agar tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai dengan maksimal. Perencanaan pembelajaran merupakan bagian terpenting dalam proses pembelajaran yang akan berlangsung. Perencanaan pembelajaran meliputi silabus dan RPP. Silabus pada kurikulum 2013 telah disiapkan oleh pemerintah, sehingga guru dalam pembuatan RPP hanya mengembangkan dari silabus tersebut. Silabus yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam pelajaran bahasa Indonesia meliputi: a) satuan pendidikan; b) kelas/semester; c) kompetensi inti (KI); d) kompetensi dasar; e) materi pokok; f) pembelajaran; g) penilaian; h) alokasi waktu; dan i) sumber.
Guru diharapakan mampu menyusun RPP dari silabus yang dibuat oleh pemerintah dengan baik agar langkah-langkah pemebalaran berjalan dengan optimal. Hal ini dipertegas oleh Sanjaya (2011: 28) bahwa, perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada.
 Seorang guru harus memperhatikan langkah-langkah pengembangan RPP dalam penyusunannya. Sesuai dengan Permendikbud nomor 103 tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran yang menjabarkan langkah-langkah pengembangan RPP, antara lain: 1) pengkajian silabus; 2) perumusan indikator pencapaian KD pada KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4; 3) materi pembelajaran dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial; 4) penjabaran kegiatan pembelajaran yang ada pada silabus dalam bentuk yang lebih operasional berupa pendekatan saintifik disesuaikan dengan kondisi peserta didik dan satuan pendidikan termasuk penggunaan media, alat, bahan, dan sumber belajar; 5) penentuan alokasi waktu untuk setiap pertemuan berdasarkan alokasi pada silabus, selanjutnya dibagi ke dalam kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup; 6) pengembangan penilaian pembelajaran dengan cara menentukan lingkup, teknik, dan instrumen penilaian, serta membuat pedoman penskoran; 7) menentukan strategi pembelajaran remedial segera setelah dilakukan penilaian; 8) menentukan media, alat, bahan, dan sumber belajar disesuaikan dengan yang telah ditetapkan dalam langkah penjabaran proses pembelajaran.
Perencanaan pembelajaran berupa RPP dikembangkan oleh guru berdasarkan silabus yang dibuat oleh pemerintah. Kompetensi dasar dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi  adalah memahami teks eksplanasi dan menyusun teks eksplanasi. Pada setiap KD dikembangkan indikator atau penanda. Hasil penelitian menunjukkan indikator yang dirumuskan guru sudah memenuhi tiga kriteria utama, yaitu dirumuskan dengan kalimat yang jelas, mengandung kepastian makna, dan dapat diukur. Materi pembelajaran belum dibedakan berdasarkan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur.
Materi pelajaran merupakan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam proses pembelajaran. Rohman (2013: 78) menjelaskan isi materi pembelajaran yang berupa pengetahuan meliputi fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Pada pembelajaran menulis teks eksplanasi di kelas XI yang termasuk dalam fakta adalah contoh teks eksplanasi “Surabaya banjir”, “Surabaya macet”, dan “Cuaca di Surabaya mencapai 41o”. Pada contoh teks eksplanasi tersebut harus berisi tentang kejadian sehari-hari yang sering dijumpai siswa. Ciri-ciri dan struktur teks eksplanasi termasuk ke dalam prinsip, sedangkan yang termasuk prosedur dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi adalah menyusun teks eksplanasi secara individu.
Peran media di jaman globalisasi ini sangat penting terhadap proses pembelajaran. Menurut Anitah (2009: 5), media adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pembelajar untuk menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Guru menggunakan media berupa LCD dan papan tulis. Penggunaan media LCD masih sebatas untuk menampilkan materi berupa power point, dan video visual.
Guru dalam pelaksanaan kurikulum 2013 dituntut untuk dapat mengimplementasikan kurikulum 2013, salah satunya adalah penggunaan metode dalam pembelajaran. Permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah telah mengisyaratkan tentang pentingnya pembelajaran dengan pendekatan scientific atau disebut juga dengan metode 5 M yaitu “Mengamati”, “Menanya”, “Menalar”, “Mencoba”, dan “Mengomunikasikan”.
Kegiatan pembelajaran terdiri atas pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Namun, guru harus memerhatikan di ‘Kegiatan Inti’ agar siswa betul-betul mampu menulis teks eksplanasi. dalam saintifik, yaitu
a.      Mengamati
Guru memberikan contoh teks eksplanasi. Kemudian, guru memberikan rangsangan mengenai teks eksplanasi dengan cara menampilkan video secara detil tentang kejadian-kejadian di sekitar, atau mengenai perubahan aktivitas alam seperti kemacetan di jalan raya, gunung meletus, terjadinya banjir, dan kecelakaan. Terakhir, guru menampilkan teks eksplasnasi melalui PPT seperti yang ada di video yang teralh ditampilkan.
b.      Menanya
Guru memberikan pertanyaan mengenai teks eksplanasi sesuai video dan teks yang telah ditampilkan. Lalu siswa disuruh merumuskan jawaban mengenai teks ekslanasi. Selanjutnya guru memberi kesempatan terhadap siswa untuk bertanya.
c.       Menalar
siswa mencoba mengumpulkan data dengan mengingat kejadian-kejadian yang terjadi di sekitar. Selanjutnya, siswa menghubungkan dengan teks eksplanasi.
d.      Mencoba
Siswa mencoba menulis teks eksplanasi dengan mengubungkan kejadian-kejadian yang dialami sebelumnya, seperti terjadi kemacetan di jalan raya, banjir, atau kecelakaan lalu lintas.
e.       Mengomunikasikan
Guru mempesilahkan kepada siswa untuk mempresentasikan teks eksplansi yang telah ditulis. Kemudian guru mengecek hasil tulisan siswa apakah ada yang perlu direvisi atau dianggap selesai. Setelah itu, guru menyuruh siswa untuk mendokumentasikannya dengan berupa buku dan disimpan di ruang guru.

Kendala-Kendala yang Dihadapi Guru dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksplanas
Pelaksanaan pembelajaran menulis teks di SMA kelas XI menginginkan berjalan baik. Tetapi, kadang ditemukan kendala-kendala yang dialami guru maupun siswa. Kendala-kendala tersebut akan berdampak terhadap hasil pembelajaran. Kendala yang timbul dalam proses pembelajaran meliputi kendala guru dan siswa. Kendala-kendala tersebut meliputi:
1.      Kendala-kendala yang dihadapi guru dalam menggunakan alat peraga
Dari segi penggunaan alat peraga para guru kadang salah dalam pemilihan media pembelajaran. Akibatnya, pembelajaran menulis teks eksplanasi kurang efektif. Oleh karenaya, guru harus pintar memilih media pembelajaran dengan menyesuaikan materi yang akan diajarkan. Dalam hal ini adalah teks eksplanasi.
2.      Kendala-kendala yang dihadapi guru dalam menggunakan metode
Pemebelajaran menulis terutama menulis teks eksplanasi, kadang pemilihan metode pembelajarannya kurang tepat. Hal ini menunjukkan kadang ketidaksiapan guru untuk mengajar dengan beberapa faktor sehingga pembelajaran di kelas hanya sebatas formalitas. Oleh karenanya dalam pembelajaran teks eksplanasi, guru sebaiknya menggunakan metode saintifik. Juga strategi yang digunakan adalah strategi Contextual Teaching and Learner (CTL) untuk menunjang keberhasilan KD dalam teks eksplanasi.
3.      Kendala-kendala yang dihadapi guru dalam mengelola kelas
Pada umumnya siswa kurang merespon atau kurang semangat saat proses belajar-mengajar di kelas. Hal ini menuntut kemampuan guru untuk menghidupkan suasana kelas dan meransang keaktifan siswa sehingga suasana kelas menjadi lebih semangat dan hidup. Namun guru sangat sulit untuk mengajak siswa turut aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Kesulitan yang dihadapi guru juga tidak terlepas dari jumlah siswa dalam satu kelas, besarnya jumlah siswa turut menentukan lancar tidaknya pembelajaran.

Upaya-Upaya yang Dilakukan oleh Guru untuk Mengatasi Kendala-Kendala yang Ditemui dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi.
Kunci sukses yang menentukan keberhasilan pembelajaran menulis adalah kreativitas guru, karena guru adalah faktor penting yang besar pengaruhnya, bahkan sangat menentukan keberhasilan peserta didik dalam belajar. Ada beberapa upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi kendala-kendala dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi di kelas XI  
Upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi terbatasnya materi bahan ajar adalah dengan membuat modul bersama guru kelas XI yang lain dengan berdasarkan buku pedoman siswa yang berasal dari pemerintah. Upaya lain yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan mencari bahan ajar yang valid di internet. Bahan ajar dapat  berupa materi maupun contoh-contoh teks eksplanasi. Guru harus hati-hati dalam hal ini, karena tidak semua yang disajikan di internet berupa informasi yang valid. Hal lain yang dapat dilakukan guru terkait dengan contoh-contoh cerpen adalah dengan mencari cerpen di berbagai media sosial seperti koran, majalah, dan lain sebagainya.
Pemilihan metode yang tepat akan meningkatkan kualitas belajar dan mengajar. Metode yang tepat akan lebih membuat siswa menjadi tertarik dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Siswa juga akan lebih memahami materi yang disampaikan guru. Situasi belajar mengajar tentunya juga akan lebih efektif dan kondusif. Penerapan metode 5M (scientific) perlu dimaksimalkan pelaksanaannya sesuai dengan kurikulum 2013. Pada pertemuan selanjutnya guru akan menggunakan metode diskusi kelompok agar siswa menjadi aktif. Selain itu guru juga perlu dibekali keterampilan agar dapat membuat siswa menjadi kreatif dalam pembelajaran.
Guru mengelola waktu yang tersedia agar dapat melaksanakan penilaianpenilaian secara menyeluruh dan efektif Sumber daya guru yang kebanyakan sudah berusia lanjut kurang menguasai IPTEK juga menjadi salah satu faktornya dalam menginput nilai siswa ke komputer. Upaya yang dilakukan dalam hal ini adalah dengan cara guru-guru yang lebih muda dan menguasai IPTEK memberikan pendampingan dan bimbingan kepada guru-guru yang lebih senior tersebut dalam meng-input nilai siswa agar penyerahan LHBS kepada wali murid tidak mengalami penundaan jadwal lagi.
Upaya-upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi kendala dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi dari segi siswa yakni guru harus kreatif dalam memilihkan bahan ajar yang berupa teks eksplanasi. Guru juga harus banyak memancing siswa agar minat siswa dapat muncul dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi.
Guru memotivasi dengan cara menggalakkan siswa membuat karya tulisan baik berupa teks eksplanasi dan lainnya. Hasil tulisan itu lalu dibukukan dan sestiap siswa harus memilikinya. Selain itu, sebagian buku yang telah dicetak ditaruh di perpustakaan sekolah agar dijadikan pedoman oleh siswa-siswa yang lain. Hal lain yang dapat dilakukan guru, yakni dengan memberikan suatu penghargaan kepada siswa yang tulisannya paling bagus agar siswa yang lain juga dapat termotivasi.
Membiasakan siswa untuk latihan menulis sesering mungkin agar kemampuan siswa dalam menuangkan ide meningkat. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari ide dari manapun, misalnya dari kehidupan sehari-hari, pemandangan alam sekitar, maupun pengalaman pribadi siswa untuk dituangkan dalam bentuk tulisan berupa tulisan. Jadi, siswa bebas mencari dan menemukan ide dari manapun sesuai dengan kreativitas dan keinginannya.

KESIMPULAN
Secara ringkas simpulan hasil penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. Pertama, perencanaan pembelajaran menulis teks eksplanasi pada siswa SMA kelas XI berupa silabus dan RPP. Silabus diperoleh dari pemerintah sehingga guru membuat RPP dengan cara mengembangkan dari silabus. Kedua, kendala yang yang dihadapi guru dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi meliputi: alat praga atau media pembelajaran, model pembelajaran dan, penguasaan kelas.
Untuk meningkatkan pembelajaran menulis teks eksplanasi, hal-hal yang dapat dilakukan siswa, guru, dan sekolah antara lain sebagai berikut. Pertama, siswa hendaknya lebih fokus dan konsentrasi terhadap pembelajaran dengan baik agar pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dapat diterima dengan baik. Kedua, guru hendaknya meningkatkan kemampuan merencanakan pembelajaran dengan membuat RPP yang sesuai dengan kurikulum 2013, ikut serta dan memaksimalkan fungsi MGMP bahasa Indonesia sebagai acuan dalam mengembangkan RPP, dan menerapkan metode yang tepat dan menarik. Ketiga, sekolah hendaknya menyediakan dan memperhatikan perawatan terhadap fasilitas yang sudah ada, menyediakan media pembelajaran yang dibutuhkan siswa dan guru agar pembelajaran berjalan sesuai dengan yang diharapkan, memberikan pelatihan kepada guru, dan memonitor kinerja guru agar kualitas pembelajaran selalu meningkat.


DAFTAR PUSTAKA
Alyuhendri. (2005). Peningkatan Menulis Eksplanasi Menggunakan Teknik Catatan
Harian Siswa. Wawasan Pendidikan dan Pembelajaran. 3 (2), 127-141.
Anitah, Sri. (2009). Media Pembelajaran. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta.
Ghasemi, Parvin. (2011). Teaching The Short Story To Improve L2 Reading And Writing Skills: Aproaches And Strategies. International Journal of Arts And Sciences, 4(18), 265-273. Diperoleh 15 Januari 2015, dari http://internationaljournal.org.
Kosasih, E. (2012). Dasar-Dasar Keterampilan Bersastra. Bandung: Yrama Widya.
Mulyasa, E. (2014). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Rosda Karya.
Nurudin. (2007). Dasar-Dasar Penulisan. Malang: UMM Press.
Palm, T. (2008). Performance Assessment and Authentic Assessment: A Conceptual Analysis of the Literature. Practical Assessment Research & Evaluation, 13 (4), 1-11. Diperoleh 8 Juni 2015 dari http://pareonline.net.
Purwahida, R., Sayuti, S.A., & Esti, S. (2010). Pembelajaran Sastra di Kelas X Rintisan  Sekolah Bertaraf Internasional SMA Negeri 8 Yogyakarta. Jurnal Penelitian Humaniora, 11 (1), 18-30.
Rohman, M. & Amri, S. (2013). Strategi & Desain Pengembangan Sistem Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustakarya.
Sanjaya, W. (2011). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

bm

ridlwan.com adalah personal blog suka-suka. Blog ini disajikan dengan berbagai konten menarik dan terupdate.

avatar
Admin MOH RIDLWAN Online
Welcome to MOH RIDLWAN theme
Chat with WhatsApp