Indonesia Tunjukkan Keberhasilan di Depan Kepala Negara-negara ASEAN
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 dilaksanakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) selama tiga hari pada tanggal 9 hingga 11 Mei 2023 dan diikuti oleh 8 Leaders negara anggota ASEAN, Sekjen ASEAN, dan Perdana Menteri Timor Leste.
Mengutip dari Menteri Luar Negeri, Ibu Retno Marsudi pada 5 Mei 2023 dalam konferensi persnya di gedung Nusantara Kemlu RI menyebutkan bahwa delapan Leaders yang dimaksud berasal dari negara Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja, Malaysia, Laos, Filipina, Singapura, dan Vietnam. KTT ASEAN ke-42 ini, seperti keputusan Leaders, Myanmar tidak diundang. Di samping itu, Perdana Menteri Thailand tidak dapat hadir karena pemilu di sana akan berlangsung pada 14 Mei mendatang.
Setiap negara anggota ASEAN pasti memiliki perannya masing-masing dalam membantu kesejahteraan setiap negara yang ada di wilayah tersebut. Bukan saja dalam urusan masalah internal, negara-negara anggota ASEAN juga bekerja sama untuk mencari solusi terbaik dalam mengatasi masalah eksternal di luar negaranya.
Posisi Indonesia sendiri terhadap ASEAN bukan sebatas anggota, juga menjadi salah satu negara pelopor atau penggagas berdirinya organisasi ini. Melalui ASEAN, Indonesia bekerja sama dengan negara anggota lainnya dalam berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, sosial budaya, maupun keamanan.
Pada dua dekade terakhir, ASEAN telah mengalami penurunan kemiskinan dari 47% di tahun 1990 menjadi 15% di tahun 2015. Namun, kemiskinan terus berlanjut di kawasan ASEAN. Hal ini dikarenakan ketidakmampuan masyarakat ASEAN untuk membeli dan mengakses kebutuhan dasar, seperti makanan, kesehatan dan pendidikan.
Mempertimbangkan sifat kemiskinan yang multidimensi, ASEAN mempromosikan pendekatan multisektoral dalam memberantas kemiskinan serta mewujudkan visi ASEAN di tahun 2025 dan pembangunan berkelanjutan. Dari sini terbentuk Senior Official Meeting on Rural Development and Poverty Eradication (SOMRDPE). Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat ASEAN dengan menggunakan forum pembelajaran kolaboratif.
Pada 2021, Direktorat Jendral Pembangunan Desa dan Perdesaan (Ditjen. PDP) ditetapkan sebagai penanggung jawab penyelenggara kegiatan pimpinan nasional ASEAN SOMRDPE oleh Menteri Desa PDTT. Pada tahun 2023, Kepdirjen PDP membentuk Tim SOMRDPE untuk Indonesia serta membentuk tim kerja pengelolaan The Association of Southeast Asian Nation (ASEAN) Village Network (AVN).
Bapak Sugito, Kadirjen PDP Kemendes PDTT., dalam pemaparannya di KTT ASEAN ke-42 menyampaikan bahwa jejaring desa ASEAN adalah jaringan desa, kelompok desa dan asosiasi desa yang terbuka, mandiri, dan dari bawa ke atas di seluruh negara anggota ASEAN yang bertujuan untuk bertukar pandangan serta solusi cerdas dalam tantangan perdesaan.
Ada tiga program unggulan AVN, lanjut Bapak Sugito, yaitu: Desa Wisata, Desa Digital, dan One Village One Product (OVOP). Negara-negara ASEAN didorong untuk memasukkan desa-desanya ke area tematik sebagai salah satu lokus proyek inisial AVN.
Hal ini sejalan apa yang disampaikan Gus Abdul Halim Iskandar, Menteri Desa PDTT., dalam jejaring desa dengan topik Indonesia Menyapa Pagi, Pro 3 RRI pada Rabu, 10 Mei 2023. Kata Gus Menteri, jejaring desa ada tiga. Pertama, Fokus pada Desa Wisata. Anggota KTT ASEAN saling berkolaborasi dalam mengembangkan desa wisata.
Kedua, Desa Digital. Tujuan utamanya desa digital untuk mempercepat literasi digital di tingkat desa agar masyarakat tidak mudah terpapar berita-berita hoax. Ketiga, One Village One Product. Jadi, setiap desa mempunyai produk-produk unggulan yang bisa bekerja sama dengan lintas negara.Ruang gerak desa yang ada di Indonesia sekarang tidak lagi terbatas pada desa-desa yang ada dalam negeri, juga bisa melakukan kerja sama dengan desa di negara lain.
Kesuksesan Indonesia membangun desa dengan tiga program tersebut mendapat sambutan hangat dari anggota-anggota KTT ASEAN ke-42. Indonesia telah dianggap berhasil membangun negaranya yang dimulai dari pembangunan desa. Dari sini, adanya AVN di Indonesia, negara-negara di ASEAN akan berupaya untuk pelokalan SDGs di tingkat desa.
Selama KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo berlangsung telah diadakan pekan pameran budaya, paket wisata, BUMDes Expo, produk unggulan, kuliner, serta keberhasilan pembangunan desa di tingkat ASEAN.