Tuesday, October 17, 2023

Usia Capres-Cawapres Hanya Angka di Kertas


Pemimpin Media Sosial

Di era x, kita butuh presiden dan wakil presiden yang mendapatkan banyak 'like' dan 'share' di media sosialnya. Pengalaman hanyalah bagi orang-orang yang membutuhkan perubahan.

Dalam sebuah keputusan yang benar-benar menghebohkan, Mahkamah Konstitusi telah memutuskan bahwa calon presiden dan wakil presiden dapat berusia di bawah 40 tahun asalkan pernah atau sedang menduduki jabatan negara yang dipilih melalui pemilu, termasuk pemilihan kepala daerah.

Ini adalah langkah revolusioner, yang menunjukkan bahwa di zaman sekarang, usia hanyalah angka di kertas, bukan penentu kematangan atau pengalaman.

Pertama-tama, kita semua tahu bahwa mengatur negara adalah seperti bermain permainan video - siapa pun bisa melakukannya, tanpa memandang usia atau pengalaman. 

Apa yang salah jika memiliki seorang presiden hasil oplosan, kan? Mereka pasti tahu cara menangani urusan negara dengan baik.

Kita seharusnya berterima kasih kepada Mahkamah Keluarga, maksudnya, Mahkamah Konstitusi karena telah memberi kita kesempatan untuk memilih presiden yang bisa menjadi YouTuber terkenal di sela-sela tugas-tugas kenegaraannya. 

Kita bisa mengadakan pemilihan umum sambil menonton video lucu mereka di Instagram, TikTok, dan X. Siapa yang butuh pengalaman dalam politik? 

Pengalaman hanya diperuntukkan untuk orang-orang yang menginginkan perubahan. Perubahan itu berat. Kita tidak akan mampu.

Selain itu, kita tahu bahwa ketika seseorang berusia di bawah 40 tahun, mereka pasti lebih pandai menggunakan media sosial daripada mengelola ekonomi atau urusan luar negeri. 

Jadi, kita harus senang atas putusan MK yang nantinya presiden kita hanya mampu mengatur negara dengan postingan Instagram yang memesona dan unggahan video viral? Ini sangat membanggakan! 

Kita harus merayakan putusan MK kemarin dan orang yang mengajukan uji meteriil batas usia capres-cawapres selayaknya dapat penghargaan sebagai pahlawan.

Bagi saya yang abangan, keputusan Mahkamah Konstitusi ini benar-benar melampaui zamannya. Siapa yang butuh presiden berpengalaman ketika kita bisa memiliki selebriti media sosial sebagai pemimpin negara? 

Dalam dunia di mana viralitas adalah segalanya, kita mungkin akan melihat presiden pertama yang terpilih berkat banyak "like" dan "share." Mungkin saja, ini adalah awal dari era politik yang benar-benar baru, di mana usia dan pengalaman tidak lagi relevan. Hanya viral dan dapat banyak like di media sosialnya yang saat ini kita butuhkan.


bm

ridlwan.com adalah personal blog suka-suka. Blog ini disajikan dengan berbagai konten menarik dan terupdate.

avatar
Admin MOH RIDLWAN Online
Welcome to MOH RIDLWAN theme
Chat with WhatsApp