Tuesday, July 4, 2017

BERAKHIRNYA KERAJAAN SIHIR


Sejak kemenangan lima ratus tahun lalu atas Dewa Agung sampai sekarang belum ada seorangpun yang berani mengambil alih kekuasaan dari Ilios. Ilios mengatur pemerintahan dengan sistem kekuatan sihir. Setiap roda dalam pemerintahan diatur sepenuhnya oleh sihir yang dimiliki Ilios. Tidak ada mentri atau pejabat dalam pemerintahan hanya sihir Ilios yang bergerak.

Konon ketika Dewa Agung menjadi raja di muka bumi, rakyat hidup dengan ketentraman tanpa merasa takut sedikit pun dan kenyataan berubah setelah Dewa Agung tewas ketika berhadapan dengan Ilios dari pantai timur. Sebelum Dewa Agung mati, Dewa mengutuk Ilios dengan sumpah serapah bahwa Dasus anaknya akan membalas dendam atas kematian dirinya.

Sampai sekarang Ilios leluasa berkeliaran dengan sihirnya dan tak ada tanda-tanda kematian terhadap dirinya atau terlaksananya sumpah Dewa Agung pada diri Ilios. Seingat Ilios bahwa dirinya telah membunuh semua keluarga Dewa Agung baik yang masih bayi atau anak yang ada dalam kandungan Temix istri termuda Dewa Agung.

Tapi akhir-akhir ini Ilios sering bermimpi bertemu dengan seseorang yang berbaju putih, berambut panjang dengan warna putih yang hampir  rata dengan kakinya. Orang misterius  itu memberi tahu bahwa hidup Ilios tidak akan lama lagi namun dalam pikiran Ilios siapa yang akan menghabisi dirinya.

Meskipun mimpi itu berulang kali hadir dalam dirinya, Ilios tidak pernah gelisah atau merasa gentar sedikitpun mengingat dirinya mempunyai kekuatan yang melebihi Dewa dan Iblis terkutukpun apalagi di daerah kekusaannya sudah dibumbuhi sihir yang tidak dimliki oleh siapapun di dunia. Apabila ada orang yang mempunyai niat jelek terhadap Ilios maka orang tersebut akan terbakar oleh sihir Ilios. Dengan sombong Ilios dalam pidatonya mengatakan.

“Perlu rakyat ketahui, apabila saya bisa mengalahkan raja yang ada di Matahari maka saya berhak dalam diri Ilios ini adalah Tuhan seutuhnya, Tuhan bagi alam semesta. Dan untuk sementara ini saya mendeklarasikan diri saya adalah tuhan di muka bumi bukan di seluruh alam semesta dan mulai sekarang saya perintahkan semua rakyat untuk melakukan pemujaan setiap minggu di istana Nagaku ini dan harus ada tumbal setiap purnama utuh. Apabila di hari pemujaan kalian masih di rumahnya maka kalian akan terbakar bersama rumah kalian.”

Dengan aturan baru dari raja sihir Ilios membuat rakyat semakin ketakutan, hidup semakin mencekik apabila purnama hampir tiba sebab salah satu di antara rakyat harus menjadi tumbal pemujaan. Rakyat masih berharap agar kutukan Dewa agung cepat terlaksana meskipun dalam sejarah Dewa Agung beserta keluarganya tewas ditangan Ilios, sebab hanya Jasus putra Dewa Agung yang bisa membunuh Ilios. Pertanyaan yang ada di Masyarakat, apakah Jasus masih hidup atau sudah mati ditangan Ilios? Karena sejak Dewa Agung Beserta keluarganya mati, jejak Jasus tidak pernah ada lagi.

Di samping istana Ilios membuat Gelanggang raksasa yang difungsikan sebagai tempat pemujaan dan penyerahan tumbal pada Ilios. Apabila purnama tiba Ilios berjalan di udara dengan mengelilingi Gelanggang sebanyak tujuh kali lalu memerintahkan  para pemujanya untuk menyerahkan tumbal di hadapan Ilios. Sebelum dijadikan tumbal orang tersebut disihir menjadi babi kemudian terbakar dengan perlahan-lahan hingga menjadi debu.

Tumbal itu dilakukan oleh orang paling sepuh di daerah tersebut dengan pasrah tanpa ada keraguan sedikitpun karena mereka berpikir yang paling sepuh adalah yang paling dekat dengan kematian. Apabila tidak menyerahkan diri menjadi tumbal makan Ilios akan mengambil sekaligus tiga orang dari yang termuda untuk dijadikan tumbal. Hal ini yang tidak diinginkan oleh sesepuh karena pemuda adalah belum cukup mengenal kehidupan.

***

Hari menjelang malam burung-burung beterbangan ke angkasa lalu hinggap di pepohonan yang besar untuk bermalam di antara reranting pepohonan. Matahari perlahan-lahan dimakan oleh pepohonan, gegunungan dan lautan hingga akhinya kandas dan tak tersisa sedikitpun. Setelah cahaya matahari tumbang di antara gelapnya malam tiba-tiba Gelanggang raksasa meledak lalu terbakar hangus menjadi rata dengan tanah. Ilios dengan waspada berdiri tegap  di atanra abu dan bekas-bekas bangunan Gelanggang sambil menunggu siapa yang akan datang.

Dari kejauhan terlihat cahaya berbntuk bundaran menuju ke arah Ilios dan berhenti pas di depan Ilios, cahaya itu berputar perlahan dan akhirnya berubah menjadi sosok manusia dengan tekstur tubuh jauh lebih muda dari Ilios. Ilios terkejut bukan kepalang melihat orang tersebut jauh lebih muda sudah mempunyai ilmu yang belum dimiliki oleh Ilios sendiri. Ilios memulai pecakapan dengan amarah yang berlebihan karena Gelanggangnya telah hancur di tangan orang misterius tersebut.

“Beraninya kau datang ke sini dengan membuat keonaran, apakah kau mencari mati” Ilios juga heran kenapa orang misterius di depannya tidak terbakar oleh sihirnya.

“Saya ingin mengakhiri kelakuan licikmu di depan Istanaku ini.”

“Siapakah dirimu berani menantang raja sihir di muka bumi ini, apakah kau mencari mati.”

“Ini adala tongkat sihir milik Dewa Agung. Apakah kau masih ingat kutukan Dewa lima ratus tahun lalu.”

“Aku baru ingat siapa kau. Kau pasti Jasus. Kenapa kau masih hidup padahal dulu saya telah menghabisi kau.”

“Dulu yang kau bunuh bukanlah aku atau Jasus yang kau maksud tetapi itu adalah sepuku yang hampir mirip denganku.”

Gelap yang bergentayang di udara tidak membuat peperangan kendur, kanan dan kiri meletus oleh dua kekuatan sihir berbeda. Serangan demi serang semakin panas membabi buta. Setiap sihir Ilios dan Jasus menghatam maka ledakan dahsyat di sekitarnya terjadi. Dengan cepat Ilios mengeluarkan sihir api, Jasus dengan sihirnya mampu meredam serangan Ilios dengan air hujan. kemudian Jasus mundur beberapa langkah lalu membetuk kuda-kuda sambil melakukan gerakan kilat tangan Jasus mengeluarkan cahaya biru dan dihantamkan ke arah Ilios, dengan sihir angin Ilios mampu menghindar secepat kilat, sihir Jasus meleset  dan  mengambang di udara dengan ledakan sangat dahsyat. Buuuuoooor...! sihir halilintar Ilios menghantam dada Jasus, Tubuh Jasus terpental dengan keadaan terbakar, darah bercucuran dari mulut Jasus.

Ilios tertawa sambil meludah melihat lawannya terkapar, jari-jarinya digerakkan siap menghantam Jasus yang terkapar di tanah agar riwayat Jasus cepat selesai, namun secara mengejutkan tubuh Jasus berubah menjadi besar. Dengan cepat Jasus menghantam Ilios dengan tangan kirinya, brukkkk! Ilios terpental namun Ilios dengan sigap sudah berdiri dalam waktu kilat. “Tanpa kusadari kau bisa berubah menjadi raksasa, tapi ini adalah permainan yang semakin seru!” Ilios mengerak-gerakkan tangannya lalu memukul Jasus dengan sihir halilintar berulang-ulang akhirnya Jasus Roboh dan berubah seperti semula. Ilios tertawa semakin keras melihat lawannya kembali terkapal di tanah.

Jasus terkapal di tanah dan seluruh tubuhnya tidak berdaya lagi. Jasus baru menyadari  bahwa salah satu sihirnya bisa mengunci atu menghilangkan  kekuatan sihir di muka bumi. Jasus ingat pesan raja Matahari bahwa sihir ini hanya bisa dipakai di bumi. Dengan kekuatan masih tersisa Jasus membaca mantra tersebut.

Angin perlahan menjadi lambat, hawa sejuk membuat keadaan menjadi tenang. Matahari yang sudah tergelam di waktu sore tiba-tiba ada di antara awan atas kepala. Ilios baru menyadar bahwa Jasus sedang mencabut semua sihir yang ada di tubuhnya, namun Ilios tidak bisa berbuat apa-apa karena kekuatan sihirnya mulai meninggalkan tubuhnya. Ilios heran dengan sihir Jasus yang belum pernah dikenal olehnya. Setelah kekuatan sihir Ilios sudah meninggalkan pemiliknya, Jasus sudah berdiri didepan Ilios lalu menghantam dengan sihir pencabut nyawa. Tubuh Ilios terpental lalu berubah menjadi abu.

***

Pagi hari semua rakyat sudah berada di istana Naga untuk mendengarkan pidato pertama raja baru mereka yaitu raja Jasus yang sukses menhancurkan lawannya dengan kekuatan yang belum dikenal sebelumya oleh dunia. Ketiak Jasus menaiki mimbar semua orang bertepuk tangan dengan bahagia.

”Saya adalah Jasus putra dari Dewa Agung raja kerajaan Naga, raja kalian semua. Mulai saat ini kalian bebas hidup dengan  kehendak kalian sendiri, tujuan kalian sendiri dan kalian sendirilah yang menentukan hidup selanjutnya bukan lagi Ilios, karena Ilios sudah mati. Saya memang bisa mengalahkan Ilios tapi saya tidak akan berbuat di luar norma, aturan dan undang-undang yang telah ditetapkan oleh Dewa Agung.”

“Sebelum saya melangkah lebih jauh, perlu kalian ketahuhi bahwasannya mulai saat ini tidak ada lagi sihir di muka bumi karena sudah saya hapus semua sihir dari bumi ini: baik yang jahat maupun yang tidak kecuali diriku sendir yang memilikinya. Agar sihir benar-benar terhapus dari bumi ini saya akan merubah nama kerajaan ini dengan negara Republik Nusantara. Dengan tergantinya nama kerajaan Naga maka tidak ada lagi sihir di dunia ini. Agar negara ini menjadi pemerintahan yang dikehendaki oleh tanah partiwi maka saya akan mengangkat beberapa mentri dari kalian semua.”

“Hidup negara Republik Nusanta!!!!!!!!!!!!!!”

“Hidup!!!!!!”

Kokop, 22 Feb. 16




bm

ridlwan.com adalah personal blog suka-suka. Blog ini disajikan dengan berbagai konten menarik dan terupdate.

avatar
Admin MOH RIDLWAN Online
Welcome to MOH RIDLWAN theme
Chat with WhatsApp