Saturday, September 1, 2018

Analisis Penampilan Drama Ayahku Pulang

Drama yang telah ditampilkan oleh kelompok dua dengan judul Ayahku Pulang perlu dianalisis dan diapresia. Menganalisis penampilan khususnya yang berhubungan dengan karya sastra sebaiknya dianalisis sedetail mungkin. Bahkan hal sekecilpun harus diperhitungkan agar hasilnya lebih mengarah dan tidak berat sebelah.
Drama Ayahku Pulang dengan suasana sedih sangat menegangkan sehingga membuat air mata akan keluar dengan sendirinya walaupun alur ceritanya bisa ditebak. Sedikit disimpulkan drama yang berlatar di satu tempat, yaitu di rumah. Drama ini menceritakan sosok keluarga yang ditinggal ayahnya ke Singapore dan tidak kembali lagi selama bertahun-tahun. Dari keluarga Indonesia menganggapnya sang aya telah meninggal dunia karena ada kabar dari singapore. Kehidupan tanpa seorang ayah, anak tertua terpaksa menjadi tulang punggung menhidupi keluarganya dan mengsekolahkan kedua adiknya agar adik-adiknya tidak sperti dirinya yang tidak tamat SD.
Ketika kehidupan keluarga normal Si Bapak pulang ke rumahnya dengan wujud sangat menyedihkan. Kedatangan ini disambut haru. Akan tetapi anak tertua, Sunarto sangat membencinya bahkan tidak segan mengusir dari rumah karena bapaknya dulu telah menelantarkan keluarganya.
Dari sinopsis di atas dapat disimpulkan tokoh dalam cerita Ayahku Pulang terdapat lima tokoh. Ayah, Ibu, Sunarto (anak tertua) dan kedua adiknya. Dari lima pemain tersebut adalah Ahlan sebagai sosok ayah, Muharromah sebagi sosok ibu, Yogi sebagai sosok Sunarto, dan Faisol sama Putri sebagai sosok adiknya Yogi.
Ahlan yang beperan sebagai Ayah sangat menguasai sosok tersebut bahkan mampu menguasai peran pengamin. Muharromah yang berperan sebagai ibu tidak kalah hebatnya dengan ahlan, dia mampu membuat penonton ingin menangis dengan kata-kata yang dikeluarkan oleh Muharromah, dengan acting-nya mampu menyihir penonton terpukau.
Yogi berperan sebagai kakak. Yogi ini pokok sentral dalam penampilan ini. Dan semua pokok permasalahan dalam cerita  terpusat pada yogi. Walaupun Yogi mampu memerankan pokok ini ada beberapa kelemahan pada dirinya. Pertama, tidak begitu hafal teks drama sehingga tampak sekali ketika berbicara seakan-akan menghafal dan dirinya tidak sepenuhnya ada di tempat mealinkan ada pada teks tersebut. Kedua, keangkuah Yogi tampak sekali seperti dibuat-buat bukan sepenuhnya menjadi tokoh tersebut. Dua kekurang ini pada Yogi tidak mengurangi kesan dan pesan pada penampilan tersebut. Sedangkan Faisol dan Putri cukup bagus sebagai perannya namun perlu ditingkatkan kembali. Bagi Putri harus lebih serius  agar efeknya lebih bagus dan yang paling penting jangan sampai ketawa.
Dalam permainannya sangat bagus akan tetapi ada permasalahan tempo yang kurang menarik. Menurut Rendra (2013: 47), Tempo yang tempat, tempo yang sesuai dengan kebutuhan kejelasan permainan dan kejelasan jalan cerita sandiwara. Dan tempo yang menarik, yang mengandung keberagaman: cepat, lambat, dan hening. Tempo akan membosankan penonton, karena pertunjukan terkesan bertele-tele. Sebaliknya tempo yang terlalu cepat juga tidak bisa menarik penonton, karena tidak ada hal yang tidak bisa diendapkan dari pertunjukkan. Semua tampak seperti terburu-buru (Rendra, 2013:47).
Tempo pada adegan dimana Si ayah pergi dari rumahnya karena tidak diterima oleh Sunarto dan kemudian disusul oleh Maimun untuk dibawa kembali ke rumah dan berselang beberapa menit Maimun kembali dengan bawah pakaian Si Ayah dengan alasan Si Ayah sudah meninggal. Dari pengejaran Maimun dan kembalinya ke rumah terasa terlalu cepat sehingga adegan tersebut kurang menarik dan terkesan kurang bagus. Karena adegannya ketika Maimun kembali ke rumahnya dengan membawa kabar bahwa ayahnya telah bunuh diri dengan loncat ke sungai. Sebaiknya saat adegan itu temponya lebih diperlambat sedikit agar kesannya lebih menarik.
Dan yang terakhir ketika Si Ayah meninggal dunia, Faisol seakan tidak berperan sebagai maimun lagi akan tetapi Faisol bernyanyi dengan menggambarkan keadaan keluarga yang ditinggal Si Ayah. Alangkah lebih bagusnya  nyanyian itu direkam dan diputar saat-saat seperti itu. Pasti kesannya akan lebih menarik.
Secara keseluruhan penampilan ini sangat baik dan harus diberi nilai plus karena keruntutan cerita dan pesan moral yang disampaikan sangat bagus walaupun ketika Maimun datang cerita bisa direka-reka. semoga penampilan selanjutnya lebih bagus dari kelompok satu dan kelompok dua.

bm

ridlwan.com adalah personal blog suka-suka. Blog ini disajikan dengan berbagai konten menarik dan terupdate.

avatar
Admin MOH RIDLWAN Online
Welcome to MOH RIDLWAN theme
Chat with WhatsApp