Thursday, December 5, 2019

Terlalu Sibuk, Eh Buang Sampah Sembarangan

Danau di belakang Stadion Bangkalan bersampah

Sibuk banget, ya! Saking dari sibuknya kita buang sampah sembarangan sehabis nge-game.

Sering kali kalau pengin nongkrong di angringan atau kafe yang berbau ada kopi-kopinya, kadang saya terheran-heran di sekitar meja banyak sampah sembarangan. Para penduduk yang asik itu apa tidak menyadari bahwa di dekatnya ada tong sampah yang dikhususkan pembuangan sampah. Terus kalau sampah dibiarkan sembarangan di sekitaran meja, apa fungsinya tong sampah tersebut? Mungkin dikira pelengkap atau taman hias.

Setiap berada dalam situasi tersebut, saya tidak habis pikir pada mereka yang sibuk membicarakan sampah dan sampai-sampai mereka tidak menyadari bahwa plastik atau kulit kacang bekas makanannya adalah sampah dan harus dibuang pada tempatnya.

Sebetulnya mereka ini apa nggak tahu bahwa sikap kritis terhadap lingkungan adalah membuang sampah pada tempanya. Bukan hanya pandai beretorika atau membuat semacam klaim yang kurang mendasar.

Usut punya usut ketika melakuan research kecil-kecilan di beberapa angringan khususnya di sekitaran Stadion Bangkalan, para penikmat kopi angkringan beranggapan bahwa urusan membersihkan sampahnya adalah si penjual di angkringan tersebut dan harus bertanggung jawab menjaga kebersihannya.

Pikiran semacam, “Kan aku udah beli minuman di angkringan ini, harusnya duduk di sini adalah servis dari warung, dong? Termasuk memberesin sampah dan bungkus-bungkus makanannya.”

Perlu diketahui, ya! Tempat duduk yang disediakan di depan toko itu menjadi fasilitas semi publik. Memang itu yang punya pihak angkringan, tapi nyatanya semua orang boleh-boleh aja menggunakannya. Bahkan, buat orang-orang yang bodo amat, nggak minum di situ tapi nongkrongnya di situ, nggak bakal diusir juga. Ya asal tidak malu sih.

Biar gak malu, Penikmat angringan ini dari banyak gerombolan yang nungkrong di situ, paling hanya dua orang yang mesen minuman dari setiap gerombolan dan selebihnya sibuk numpang wifi. Wifi-an sampek pagi untuk nge-game.

Kesadaran menjaga kebersihan minim sekali. Namun, kesadaran akan menyalahkan pihak lain sangat tinggi khususnya mengenai sampah. Biasanya kalau di Bangkalan yang asli penduduk angkringan adalah orang-orang yang peka terhadap sosial, sibuk mengkritisi pemangku kebijakan dan sampai demo berjilid-jilid ke DLH. Namun, dirinya tidak acuh pada bekas sampah yang dihasilkan dan kadang bekas makanannya dilempar ke piggir danau. Di jaman now, sepeka apapun mereka, lebih mengutamakan nge-game.

Yang perlu diingat adalah kita boleh duduk di manapun namun tidak mengurangi kepekaan terhadap sampah dirinya. Membuang sampah yang dihasilkan sendiri lebih penting dari pada sibuk nge-game dan mengomentari orang lain.

Terakhir, jangan pernah mengaku peduli sampah jika dirinya masih meninggalkan sampah sembarangan.

bm

ridlwan.com adalah personal blog suka-suka. Blog ini disajikan dengan berbagai konten menarik dan terupdate.

avatar
Admin MOH RIDLWAN Online
Welcome to MOH RIDLWAN theme
Chat with WhatsApp