Sunday, February 13, 2022

Menjadi Mahasiswa Kere di Jogja


Foto kenangan teman-teman kelas

Kuliah di Jogja telah menjadi impian hampir semua pemuda di tana air, tapi tidak semuanya mendapatkan kesempatan belajar di Kota Istimewa ini.

Saya sangat beruntung bisa kuliah di Jogja meskipun itu sebentar. Keberuntungan ini sebuah keajaiban yang notabene sejak melek di dunia ini tidak pernah berpikir akan kuliah apalagi S2.

Alasannya sederhana. Masa kecil saya lebih banyak dihabiskan di sawah, hutan, sungai hanya untuk bermain dan memburu binatang. Saya tidak sekolah SD dan semacamnya karena harus menempuh puluhan kilometer. Meskipun tidak sekolah SD, Tuhan telah memberikan anugerah lulus S2 dengan perantara lulus Paket A (setara SD) waktu di pesantren.

Keinginan kuliah S2 ke Jogja terlintas di tahun 2018 atau pas semester akhir S1. Saya tidak banyak mikir harus kampus mana, yang penting kuliah S2 di Jogja dan di mana pun itu kampusnya. Alhamdulillah, saya bisa melanjutkan di Universitas Sanata Dharma.

Kuliah S2 tidak seenak yang dibayangkan. Bayangan tidak seenak realita. Dalam bayangan, kuliah S2 enak karena masuknya dua sampa tiga hari. Selain itu, tugas tidak seramai di S1. Realitanya, saya masuk kelas tiap hari dari Senin-Jumat. Selain itu, tugas-tugas kuliah lebih ruwet dan lebih banyak.

Di Jogja, saya tidak seperti mahasiswa pada umumnya. Saya harus berjuang untuk hidup di perantauan. Pertama yang saya lakukan membuka usaha jualan martabak manis. Awal-awal membuka lumayan ramai dan menguntungkan. Namun karena jadwal kuliah ada yang sampai jam 20.00, saya harus merelakan tutup di malam itu. Selain itu, saya juga tidak jualan di hari Minggu karena sangat sepi. Total dalam seminggu saya tidak jualan dua kali.

Akibat banyak tutupnya, usaha saya semakin hari semkain memperihatinkan. Kadang, usaha saya tidak laku sama sekali dan terpaksa harus dibuang. Kadang saya bikin 1-2 roti dan dibagikan ke teman kos.

Segala cara mempertahankan bisnis martabak dilakukan, tapi semuanya sia-sia dan terpaksa harus tutup permanen. Alat-alat termasuk gerobak dijual. Untung tidak rugi modal peralatan dan dananya dibuat bayar SKS.

Kuliah sambil jualan sangat melelahkan. Selain mikir mengembangkan dan mempertahankan bisnis yang menguras pikiran, saya harus menyelesaikan tugas-tugas kuliah dari bikin makalah, penelitian, dan persiapan presentasi. Saya akui. Semua tugas kampus tidak ada yang maksimal karena waktu sangat sedikit. Saya mengerjakan tugas kuliah dari jam 12 malam sampai subuh. Setelah itu tidur sampai jam 8-9 pagi. Habis itu kolakan dan bikin adonan martabak. Setelahnya (jam 13.00) harus kuliah sampai jam 17.30 wib.

Selama di kos, saya memilih minum air kran. Sebab, air kran di tempat kos terlihat bagus dan lebih bagus dari air sumur yang diminum orang tua di rumah. Orang rumah hanya minum air sumur dan itu tidak begitu bersih. Saya pikir, saya tidak boleh manja dengan minum isi ulang. Tidak boleh gengsi.

Saya pikir uang itu lebih cocok beli nasi daripada beli nasi, toh air minum sudah ada. Selain alasan di atas, saya memang kesulitan di uang. Seringkali saya hanya makan sekali dalam sehari semalam. Pernah juga makan sekali dalam sehari selama 20 hari.

Saya akui lebih banyak menghindar ketika ngumpul bersama teman-teman kelas, karena kalau ngumpul pasti makan-makan di kantin atau mesen makanan melalui grabfood. Saya menghindar karena mengirit dan lebih memilih nasi kucing. Jika ngumpul dengan teman-teman kelas, uang yang harusnya bisa beli nasi 4x akan habis sekali beli.

Tutup bisnis tidak lantas bersantai, saya memilih bekerja ke orang lain meskipun dengan gaji kecil. Pikiranku saat itu, yang penting ada tempat tinggal gratis dan makannya ditanggung.

Awalnya, saya bekerja di sate seafood yang berlokasi di seven sky Lippo Mall. Di tempat itu hanya bertahan 15 hari dan memilih resign. Kemudian saya bekerja di nasi lalapan. Di tempat inilah apa yang saya inginkan menjadi kenyataan, yaitu tempat tinggal gratis dan makan gratis semaunya.

Karena kesusahan di bidang keuangan, saya lebih memilih cepat selesai S2. Segala usaha saya lakukan agar tidak lepas dari semester 4. Alhamdulillah saya lulus 4 semester meskipun di detik-detik akhir.

bm

ridlwan.com adalah personal blog suka-suka. Blog ini disajikan dengan berbagai konten menarik dan terupdate.

avatar
Admin MOH RIDLWAN Online
Welcome to MOH RIDLWAN theme
Chat with WhatsApp