Monday, August 13, 2018

Agustus Bikin Indonesia Malu

Kemerdekaan Indonesia sudah berumur 73 tahun dihitung sejak tahun 1945 sampai pada tahun 2018. Kemerdekaan yang cukup lama tentunya kita hidup dalam kebebasan, terutama kebebasan berpikir dan bertindak selagi tidak keluar dari norma yang ada.

Hidup dalam kemerdekaan merupakan anugerah bagi bangsa Indonesia. Menjaga stabilitas dan keamanan negara agar tidak terjadi perpecahan merupakan tanggung jawab setiap individu, juga memajukan Negara dari setiap aspek agar mampu bersaing dengan negara-negara lain.

Tentunya, kemerdekaan ini perlu dirayakan dan diperingati agar menjadi edukasi bagi setiap generasi. Selain itu, diharapkan menanam nasionalisme dan kecintaan terhadap Indonesia dimulai sejak dini, salah satunya melalui Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI).

Memperingati HUT RI dilaksanakan setiap Agustus yang merupakan bulan Indonesia merdeka. Beragam cara pula memperingatinya merupakan warna-warni di Negara Ini, mulai memperagakan sosok Pahlawan Indonesia sampai mengibaran bendera Merah Putih.

Namun akhir-akhir ini meperingati HUT RI banyak yang memuakkan. Mereka dengan seenaknya mempertontonkan yang tidak sepantasnya diperlihatkan, dengan bangga mempelihatkan tontonan yang tidak etis. Sehingga secara tidak sadar moralitas anak-anak menjadi pertaruhan.

Kita bisa lihat ketika lomba gerak jalan dan karnaval, dengan bangganya mempertontonkan amoralitas seperti pura-pura menjadi banci, mencoreng pendidikan dengan mengunakan seragam sekolah yang dipermainkan, juga memperagakan jenis-jenis setan yang ada di layar TV Indonesia, dll.

Pertanyaannya, di mana letak edukasi moral dan nasionalisme sebagai HUT RI?

Hal ini tidak terpikirkan oleh milenial. Mereka lupa sejarah kemerdekaan Indonesia, bahwa kemerdekaan ini dihasilkan dari pertumpahan darah, tidak sedikit para Pahlawan gugur demi bangsa Indonesia. Setelah merdeka hanya dijadikan lelucon saat HUT RI.

Melihat fonomena ini, Indonesia malu pada Pahlawan Indonesia, malu atas perjuangan demi Indonesia merdeka, yang akhir-akhir ini dibuat tidak karuan oleh bangsanya sendir. Indonesia malu tidak memberikan contoh yang baik kepada yang baru lahir untuk mengenang jasa Pahlawan.

Apakah tidak ada cara lain merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia?

Sebenarnya sangat sederhana merayakan HUT RI. Misal dibuatkan lomba setidaknya ada nilai edukasi, tapi yang terpenting edukasi nasionalisme agar setiap individu punya rasa tanggung jawab menjaga Indonesia. Bila Nasionalisme melekat di hati, maka amoralitas tidak akan terjadi. Apalagi muncul namanya terorisme.

Mencegah pertunjukan amoralitas lebih sederhana lagi, yaitu membuat acara atau lomba dengan aturan sebaik mungkin, agar hal-hal yang terjurumus amoralitas tidak sampai terjadi. Jangan-jangan para elit birokrasi tidak memahami cara merayakan HUT RI sehingga hal tersebut terus terulang di setiap tahunnya.

bm

ridlwan.com adalah personal blog suka-suka. Blog ini disajikan dengan berbagai konten menarik dan terupdate.

avatar
Admin MOH RIDLWAN Online
Welcome to MOH RIDLWAN theme
Chat with WhatsApp