Monday, February 3, 2020

Pemeliharaan Bahasa Madura Di Kabupaten Bangkalan


pixabay.com

PENDAHULUAN
Di era Milenial banyak bahasa-bahasa daerah atau bahkan bahasa nasional yang terus mengalami pergeseran (language shift), pemertahanan atau pemeliharaan (language maintenance), bahkan mengalami kematian (language death). Faktornya adalah baik bahasa daerah ataupun bahasa nasional itu sudah jarang dan tidak dipakai lagi sebagai bahasa pengatar dalam komunikasi sehari-hari baik lisan ataupun tulis. Ditingkat penutur, bahasa-bahasa itu sudah mulai ditinggalkan karena dianggap kalah bergengsi (language prestige) dengan bahasa-bahasa asing yang lebih dulu mendapatkan tempat baik dalam pergaulan ataupun dalam pengajaran.
Faktor eksternal yang membuat bahasa-bahasa itu bergeser dan bahkan mengalami kematian adalah karena keterdesakan politis. Banyak bahasa daerah yang harus mengalah dan memberikan posisinya pada bahasa nasional melalui perda-perda kebahasan dengan dalih pemersatuan dan keutuhan bangsa.Alasan lainnya adalah karena bahasa nasional itu sendiri sudah hampir terdegradasi oleh bahasa-bahasa asing mainstream, seperti bahasa Inggris, Arab, Prancis, Mandarin, Portugis, dan lain-lain, (Arps, 2009).
Dalam konteks bahasa Madura, sebagai bahasa daerah, bahasa ini memiliki jumlah penutur yang besarnya namun seiring perkembangan zaman bahasa ini sudah mengalami pergeseran.
Menurut Crystal (1987: 424), bahwa pergeseran bahasa yang dimaksud adalah sekelompok penutur yang mengalihkan pilihannya untuk memakai bahasa lain secara permanen sebagai alat komunikasi. Sejumlah penutur muda perkotaan dan sebagian pinggiran kota sudah beralih dan mencampurnya dengan bahasa Indonesia bahkan bahasa Jawa. Fenomena pergeseran ini hendaknya harus diantisipasi oleh pemerintah kabupaten di Madura untuk segera melakukan upaya-upaya pemeliharaan bahasa Madura. Meskipun secara tehnis ada empat pilar pemertahanan atau pemeliharaan bahasa—mereka adalah pemerintah, ahli bahasa guru, dan media. Keempat pilar ini semestinya bersinergi dalam pemertahanan. Langkah-langkah strategis dan politis cukup penting untuk diambil dalam pemertahanan bahasa Madura. Karena kalau tidak, bahasa Madura akan segera mati yang berdampak pada bergesernya dan matinya budaya Madura sendiri, (Mulyadi, 2014).
Berdasarkan konteks penelitian di atas, dapat dirumuskan fokus penelitian sebagai berikut: a) Bagaimana strategi pemerintah kabupaten Bangkalan dalam memanfaatkan bidang pengajaran untuk pemeliharaan Bahasa Madura? b) Bagaimana strategi pemerintah kabupaten Bangkalan dalam memanfaatkan media untuk pemeliharaan Bahasa Madura? c) Bagaimana strategi pemerintah kabupaten Bangkalan dalam memanfaatkan ahli bahasa untuk pemeliharaan Bahasa Madura?
Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan dan wawasan pemikiran dalam sosiolinguisitik khususnya dalam pemeliharaan bahasa. Pergeseran dan pemertahanan lebih banyak dibahas dalam ilmu sosiolinguistik, dalam konteks hubungan bahasa dan penuturnya dimana para penutur tersebut lebih suka mencampur dan mengalih kode bahasa yang mereka pakai. Pergeseran menyangkut masalah mobilitas penutur, sedangkan pemertahanan lebih menyangkut masalah sikap atau penilaian terhadap suatu bahasa untuk menggunakan bahasa itu di tengah-tengah bahasa yang lain, (Chaer dan Agustina, 2004)
Upaya pemertahanan dilakukan, ketika sebuah bahasa sudah mengalami proses pergeseran agar bahasa itu tetap dipakai dan dihargai oleh komunitas pemakainya. Usaha pemertahanan bisa dilakukan melalui proses pengajaran, mengangkat nilai-nilai sastra masyarakat pemakai, menggali karakter masyarakat pemakai ataupun melalui media massa. Usaha pemertahanan bisa dilakukan melalui ranah pengajaran, kesusasteraan, dan media massa.

METODE PENELITIAN
 Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat naturalistik yang karakteristik datanya dinyatakan dengan sewajarnya atau sebagaimana yang terjadi (natural setting), tanpa diubah dalam bentuk simbol-simbol dan bilangan. Sumber data dalam penelitian adalah berlatar alamiah (natural) yaitu fenomena yang alamiah dengan mempertimbangkan situasi lapangan yang bersifat wajar dan sebagaimana adanya, (Nawawi, 1994).
Menurut Nasution (1992) adalah jenis penelitian ini berkategori penelitian deskriptif, yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena yang ada. Penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan dan manipulasi, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Satu-satunya unsur manipulasi atau perlakuan yang diberikan hanyalah penelitian itu sendiri yang dilakukan melalui observasi, wawancara, pengedaran angket atau studi dokumentasi,( Bogdan dan Taylor, 2009).
Lokasi penelitian adalah di kabupaten Bangkalan dan event-event kebahasaan. Instrumen penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Wawancara dipergunakan dalam rangka menemukan data-data terkait fokus penelitian. Subyek yang akan menjadi responden untuk wawancara adalah kepala-kepala instansi dan dinas terkait. Pada tahap reduksi data dilakukan kategorisasi dan pengelompokan data dari hasil wawancara dan dokumentasi yang lebih penting, yang bermakna, dan yang sesuai dengan tujuan penelitian.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam pemeliharaan bahasa Madura, ada beberapa strategi yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten Bangkalan agar bahasa Madura tidak mengalami pergeseran. Antra lain adalah:
Memanfaatkan Pembelajaran
Berdasarkan data hasil wawancara di atas, peneliti melihat adanya beberapa upaya dari Pemerintah Kabupaten Bangkalan untuk melestarikan dan mempertahankan bahasa Madura dengan cara:
a.       Menjadikan bahasa madura sebagai kurikulum muatan lokal pada pendidikan formal meskipun muatan lokal bahasa madura tersebut hanya memiliki 1 jam pelajaran. Hal ini diatur dalam Peraturan Gubernur mengenai muatan lokal bahasa daerah yang wajib diajarkan pada pendidikan formal SMP, SMP, dan SMK.
b.      Ditambah dengan adanya Peraturan Daerah untuk tetap mengajarkan bahasa daerah dalam pendidikan formal.
c.       Upaya lain yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bangkalan khususnya Dinas Pendidikan adalah dengan mengirimkan pelatihan guru-guru koordinator bahasa Madura ke tingkat provinsi untuk mengikuti pelatihan yang kemudian koordinator tersebut mengadakan workshop untuk menyampaikan hasil kepada para guru bahasa Madura. Guru bahasa Madura di pendidikan formal menengah secara tidak langsung melakukan pelestarian terhadap bahasa Madura. Hal ini terjadi ketika guru membiasakan siswa untuk menggunakan bahasa Madura selama pelajaran bahasa Madura berlangsung meskipun belum ada peraturan tentang penggunaan bahasa Madura sebagai bahasa pengantar pendidikan. Strategi lain yang digunakan untuk pemeliharaan bahasa Madura dalam bidang pengajaran adalah mendokumentasikan bahasa dan sastra Madura. Dokumentasi ini kemudian dijadikan bahan mata pelajaran bahasa Madura dalam pendidikan formal. Di sisi lain, hal ini tidak didukung sepenuhnya dengan tenaga profesional. Belum ada guru bahasa madura yang memiliki sertifikat dan profesional mengajar. Jumlah guru bahasa Madura yang terbatas membuat pengajar mata pelajaran yang lain harus mengajarkan bahasa Madura. Bahkan, beberapa pendidikanformal memberdayakan kembali guru bahasa Madura yang telah habis masa kerjanya untuk tetap mengajarkan bahasa Madura. Porsi yang sedikit ini menuntut peran pemerintah untuk lebih peduli dan serius dalam melestarikan bahasa Madura dengan cara menyediakan jurusan di perguruan tinggi yang khusus dalam bidang bahasa terutama bahasa daerah.
Pembenahan kurikulum dan pengajaran merupakan bentuk perhatian lain dalam pemertahanan bahasa Madura oleh pemerintahan Kabupaten Bangkalan. Selain guru bahasa Madura yang berkompeten dan profesional, pengembangan bahan pembelajaran yang kreatif terlebih lagi peningkatan mutu proses memang dipentingkan dalam pemertahanan ini.
Memanfaatkan Media
Pemaparan di atas menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Bangkalan memanfaatkan media cetak dan elektronik dalam usaha pemertahanan bahasa Madura. Berdasarkan temuan peneliti di lapangan, ada dua hasil wawancara yang dapat menjawab fokus penelitian tersebut. Pertama, adanya upaya Pemerintah Kabupaten Bangkalan dalam mempertahankan Bahasa Madura melalui sarana media dengan adanya radio milik pemerintah bernama Amanah FM yang memiliki banyak program yang menggunakan bahasa Madura.
Sedangkan media cetak berupa Buletin Komunitas Masyarakat Lumpur yang diterbitkan oleh Yayasan Komunitas Masyarakat Lumpur. Walaupun yayasan ini bukan milik Pemkab Bangkalan, namun pemerintah banyak membantu.
Memanfaatkan Ahli Bahasa
 Beberapa strategi Pemerintah Kabupaten Bangkalan dalam memanfaatkan ahli bahasa Madura adalah dengan menjadikan para ahli bahasa Madura yang tergabung dalam Yayasan Komunitas Masyarakat Lumpur sebagi narasumber dalam berbagai kegiatan yang berhubungan dengan bahasa madura seperti narasumber dalam program acara yang disiarkan melalui media milik Pemerintah Kabupaten Bangkalan yaitu acara Komunitas Masyarakat Lumpur.
Kegiatan yang dilakaukan secara rutin tiap minggunya ini dulu pernah mendapat perhatian khusus dari Pemerintah seperti adanya dana yang diberikan kepada para narasumber. Namun hal ini sudah tidak diprioritaskan lagi oleh Pemerintah Kabupaten Bangkalan.
Berbagai kegiatan lain yang juga menjadikan para ahli bahasa Madura sebagai narasumber adalah melalui lokakarya yang pernah diadakan oleh Disporabud. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Bangkalan mendukung sepenuhnya segala kegiatan yang dilakukan oleh Komunitas Masyarakat Lumpur seperti ketika mengadakan lokakarya sendiri atau dalam berbagai kegiatan seperti mendokumentasikan karya dan sastra bahasa Madura. Pemertahanan bahasa daerah baik dari bahasa nasional maupun bahasa asing tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya peran dan kontribusi pengguna bahasa daerah itu sendiri. Keberlangsungan bahasa daerah ini memerlukan sikap positif yang melandasi pengguna bahasa akan norma-norma penggunaan bahasa. Garvin dan Mathiot mengemukakan sikap positif terhadap bahasa antara lain; 1) kesetiaan bahasa yakni sikap yang mendorong masyarakat suatu bahasa mempertahankan bahasanya, dan apabila perlu mencegah adanya pengaruh bahasa lain, 2) kebanggaan bahasa yakni sikap yang mendorong orang mengembangkan bahasanya dan menggunakan sebagai lambang identitas dan kesatuan masyarakat, 3) kesadaran adanya norma bahasa yang mendorong orang menggunakan bahasanya dengan cermat dan santun; dan merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap perbuatan yaitu kegiatan menggunakan bahasa. Sebaliknya, apabila ketiga sikap ini mulai melemah dan tidak ada dalam seorang pengguna bahasa, maka pengguna bahasa ini dapat dikatakan seorang pengguna bahasa yang buruk. Sikap pengguna bahasa yang buruk ini dapat digambarkan dengan rasa ketidakbanggaan terhadap bahasa yang dipakainya. Rasa ketidakbanggaan ini dipengaruhi oleh faktor gengsi, budaya, ras, etnis atau politik. Sikap ini akan tampak dalam keseluruhan tindak tuturnya, seperti mereka tidak merasa perlu untuk menggunakan bahasa secara cermat dan tertib dan tidak menggunakan kaidah yang berlaku. Dalam konteks bahasa dan penutur Madura, kebanggaan dan loyalitas inilah yang sangat dibutuhkan.

SIMPULAN
Pemelihararaan bahasa Madura di kabupaten Bangkalan dapat disimpulkan dengan menggunakan strategi. Yaitu,
a.       Menjadikan bahasa madura sebagai kurikulum muatan lokal pada pendidikan formal meskipun muatan lokal bahasa madura tersebut hanya memiliki 1 jam pelajaran. Hal ini diatur dalam Peraturan Gubernur mengenai muatan lokal bahasa daerah yang wajib diajarkan pada pendidikan formal SMP, SMP, dan SMK. Ditambah dengan adanya Peraturan Daerah untuk tetap mengajarkan bahasa daerah dalam pendidikan formal. Upaya lain yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bangkalan khususnya Dinas Pendidikan adalah dengan mengirimkan pelatihan guruguru koordinator bahasa Madura ke tingkat provinsi untuk mengikuti pelatihan yang kemudian koordinator tersebut mengadakan workshop untuk menyampaikan hasil kepada para guru bahasa Madura.
b.      Memanfaatkan Media untuk Pemeliharaan Bahasa Madura dengan  memanfaatkan media cetak dan elektronik dalam usaha pemertahanan bahasa Madura.  Sedangkan media cetak berupa Buletin Komunitas Masyarakat Lumpur yang diterbitkan oleh Yayasan Komunitas Masyarakat Lumpur. Walaupun yayasan ini bukan milik Pemkab Bangkalan, namun pemerintah banyak membantu.
c.         Memanfaatkan Ahli Bahasa untuk Pemeliharaan Bahasa Madura dengan menjadikan para ahli bahasa Madura yang tergabung dalam Yayasan Komunitas Masyarakat Lumpur sebagai narasumber dalam berbagai kegiatan yang berhubungan dengan bahasa madura seperti narasumber dalam program acara yang disiarkan melalui media milik Pemerintah Kabupaten Bangkalan yaitu acara Komunitas Masyarakat Lumpur. Berbagai kegiatan lain yang juga menjadikan para ahli bahasa Madura sebagi narasumber adalah melalui lokakarya yang pernah diadakan oleh Disporabud. Selain itu Pemerintah Kabupaten Bangkalan mendukung sepenuhnya segala kegiatan yang dilakukan oleh Yayasan Komunitas Masyarakat Lumpur seperti ketika mengadakan lokakarya sendiri atau dalam berbagai kegiatan seperti mendokumentasikan karya dan sastra bahasa Madura.

DAFTAR PUSTAKA
Arps, Bernard., “Terwujudnya Bahasa Using di Banyuwangi dan Peranan Media Elektronik di dalamnya (selayang Pandang 1970-2009)”, dalam Mikihiro Moriyama dan Manneke Budiman eds., Geliat Bahasa Selaras Zaman, (Jakarta: KGP, 2010).
Bogdan R.C., dan Taylor, S.J. 1985. Introduction to Qualitative Research Methods: A Phenomenological Approach to the Social Sciences. New York: John Wiley and Sons, Inc.
Chaer, Abdul dan Agustina, Leonie. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Crystal, David. 1987. The Cambridge Encyclopedia Language. Cambridge: Cambridge University Press.
Nasution, S. 1992. Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif Bandung: Tarsito, 1992.
 Nawawi, Hadari. 1994. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
 Sudjana, Nana., dan Ibrahim. 2009. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007 Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.


bm

ridlwan.com adalah personal blog suka-suka. Blog ini disajikan dengan berbagai konten menarik dan terupdate.

avatar
Admin MOH RIDLWAN Online
Welcome to MOH RIDLWAN theme
Chat with WhatsApp